Artikel ini menjelaskan mengenai perbandingan partisipasi perempuan dalam menjadi pimpinan suatu negara di Asia tenggara yaitu Indonesia dan Filipina. Corazon Aquino dan Megawati Soekarnoputri menjadi tonggak bagi perempuan-perempuan lain untuk menjadi pemimpin dalam pemerintahan. Artikel ini juga menjelaskan bagaimana awal perjalanan sehingga dapat menjadi pemimpin suatu negara dan dipercaya oleh publik dalam mengatasi permasalahan yang dialami  pimpinan sebelumnya. Walaupun  jika dilihat perbandingan tokoh perempuan kedua negara ini dapat disimpulkan bahwa perempuan dapat  berpartisipasi aktif dalam dunia perpolitikan. Sebelumnya, tidak ada perempuan yang menjadi pemimpin di kedua negara yaitu Indonesia dan Filipina,  setelah kedua tokoh perempuan tersebut menjabat  tidak ada  tokoh pemimpin perempuan yang menjadi kepala negara. Dalam menganalisis permasalahan ini penulis menggunakan teori partisipasi politik dengan pendekatan Behavioral dimana penulis memilih teori dari David Easton dalam Nasiwan (2010:37) mengungkapkan mengenai model psikologi, dimana model ini berusaha memahamkan tentang tingkah laku. Sementara itu metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode komparatif. Data-data dikumpulkan melalui studi kepustakaan dengan kajian literatur. Adapun hasill penelitian ini menyimpulkan bahwa Partisipasi perempuan dalam perpolitikan maupun penyelenggaraan negara tidak terlepas dari latar belakang keluarga baik dari seorang suami, orang tua, maupun sanak saudara yang sebelumnya telah menjadi salah satu tokoh dalam dunia perpolitikan
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024