Media sosial memiliki peran dalam pertukaran informasi, sarana hiburan, dan penunjang kegiatan sehari-hari. Namun, akses yang begitu mudah seringkali membuat penggunanya selalu ingin terlibat dengan media sosial, terutama bagi yang haus akan update informasi dan merasa kesepian. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fear of missing out dan loneliness terhadap problematic social media use pada dewasa awal di Karawang. Menggunakan metode kuantitatif dengan teknik sampling insidental. Jumlah subjek penelitian ini sebanyak 387 dewasa awal berusia 18-40 tahun. Pengumpulan data menggunakan alat ukur fear of missing out scale, UCLA loneliness scale versi 3, dan social media use questionnaire. Analisis data menggunakan uji regresi linear berganda dengan aplikasi SPSS versi 25.0 for windows. Nilai signifikansi dari hasil uji T dan uji F mendapat nilai <0,05. Maka, baik secara parsial maupun simultan fear of missing out dan loneliness berpengaruh terhadap problematic social media use. Peranan positif yang diberikan sebesar 42,3%. Artinya, seseorang yang takut tertinggal informasi melalui media sosial dan merasa kesepian, cenderung memiliki perilaku penggunaan media sosial yang berlebihan sampai mengganggu kehidupan sosial dan kesejahteraan psikologisnya. Perilaku ini lebih rentan dialami perempuan, usia 18-25 tahun, dan mahasiswa, maka sebaiknya kegiatan yang melibatkan media sosial dapat dikontrol dan membangun relasi sosial sehat di lingkungan sekitar.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024