<![CDATA[Penanaman nilai-nilai akhlak merupakan bagian penting dalam pendidikan inklusif bagi anak berkebutuhan luar biasa. Anak-anak ini sering kali menghadapi kesulitan unik dalam mengembangkan prinsip akhlak dan karakter, yang penting untuk interaksi sosial, pertumbuhan pribadi, meningkatkan harga diri, dan membatasi perilaku buruk. Pengajaran nilai-nilai akhlak di sekolah inklusif perlu disesuaikan dengan kebutuhan unik anak-anak tersebut melalui integrasi kurikulum, pembiasaan dalam aktivitas sehari-hari, dan pendampingan one-on-one dari pendidik yang berkualitas. Kemajuan pembelajaran anak berkebutuhan luar biasa (ABK) bergantung pada lingkungan sekolah inklusif dan bantuan kelembagaan, khususnya dalam hal pengajaran nilai-nilai akhlak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui field research (lapangan) di SMK N 7 Jakarta Timur, dengan memanfaatkan observasi dan wawancara untuk mendalami pola nilai akhlak terhadap anak berkebutuhan khusus (ABK). Studi ini menunjukkan bahwa keberhasilan SMK N 7 Jakarta Timur dalam menerapkan kedisiplinan pada siswa berkebutuhan khusus disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain strategi pengajaran inklusif, dukungan teknologi, peningkatan kesadaran masyarakat, pelatihan guru dan staf, serta kolaborasi pakar. Namun terdapat juga beberapa tantangan, antara lain sumber daya yang terbatas, keterbatasan yang bervariasi, kurangnya dukungan lingkungan, tantangan terhadap pembelajaran yang abstrak, dan stigma sosial yang muncul ketika guru Pendidikan Agama Islam berupaya menerapkan disiplin bagi siswa berkebutuhan khusus.]]>
Copyrights © 2024
