Inklusi keuangan memiliki peran penting dalam perekonomian global dan lokal, terutama dalam meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang esensial untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan. Program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) yang dicanangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bertujuan untuk meningkatkan indeks inklusi keuangan dan literasi keuangan di wilayah pedesaan, seperti yang diimplementasikan di Desa Ngampungan, Kabupaten Jombang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak dari program EKI terhadap inklusi keuangan di Desa Ngampungan. Fokus utama penelitian adalah untuk menentukan perbedaan signifikan dalam kondisi inklusi keuangan sebelum dan setelah implementasi program EKI, serta mengidentifikasi pengaruh langsung dari program tersebut terhadap peningkatan inklusi keuangan. Penelitian ini menggunakan metode analisis diskriminan untuk menganalisis data sebelum dan sesudah implementasi program EKI. Data dikumpulkan melalui survei dengan kuesioner kepada 250 peserta program EKI di Desa Ngampungan. Pengujian statistik yang digunakan adalah Multiple Discriminant Analysis (MDA) untuk mengidentifikasi variabel yang signifikan dalam menggambarkan perubahan inklusi keuangan sebelum dan sesudah program. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam indeks inklusi keuangan di Desa Ngampungan setelah implementasi program EKI. Peserta program menunjukkan peningkatan dalam kepemilikan tabungan, akses kredit, dan penggunaan produk keuangan lainnya, yang merupakan indikator keberhasilan dari program EKI. Penelitian ini memberikan kontribusi empiris terhadap pemahaman tentang efektivitas program inklusi keuangan di tingkat pedesaan. Implikasi praktis dari penelitian ini mendukung OJK dalam menyusun kebijakan yang lebih efektif untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Copyrights © 2024