Latar Belakang : Shivering merupakan peningkatan aktifitas muskular yang sering terjadi pada pasien operasi, khususnya pasien dengan anestesi apinal. Pasien sectio caesarea pasca spinal anestesi dapat menglami shivering diakibatkan oleh beberapa faktor salah satunya yaitu jumlah perdarahan intra operasi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jumlah perdarahan intra operasi dengan kejadian shivering pasca spinal anestesi pada pasien sectio caesarea di RSUD Wates. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif korelasi. Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional.. Teknik pengambilan sampel menggunkan teknik accidental sampling dengan besar sampel 35 responden sesuai dengan kriteria inklunsi dan eksklusi. Metode pengumpulan data menggunakan lembar obervasi derajat perdarahan dan derajat shivering dan pengolahan data dengan uji korelasi spearman rank. Hasil : hasil uji spearman rank terlihat bahwa p value adalah 0,000 atau kurang dari 0,05 (0,000 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. mengenai karakteristik responden berdasarkan derajat shivering menunjukan bahwa mayoritas responden dengan shivering derajat 0 sebanyak 1 responden (2,9%), derajat 1 sebanyak 10 responden (28,6%), derajat 2 sebanyak 11 orang (31,4%), shivering derajat 3 sebanyak 11 (31,4%) dan derajat 4 sebanyak 2 responden (5,7%) dari total responden. Simpulan : Terdapat Hubungan jumlah perdarahan intra operasi dengan kejadian shivering pasca spinal anestesi pada pasien sectio caesarea di RSUD Wates memiliki kooefisien korelasi yang kuat. Saran : Bagi peneliti selanjutnya agar bisa lebih memperhatikan lagi faktor faktor yang dapat mempengaruhi shivering seperti lama prosedur operasi, suhu ruang operasi dan cairan dingin yang digunakan pada pasien operasi pasca spinal anestesi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024