Abstrak Ketidakadilan gender yang masih meluas di seluruh dunia telah memperkuat urgensi Kesetaraan Gender sebagai prioritas global, sebagaimana ditetapkan dalam SDGs poin ke-5. Generasi Z (Gen-Z) memainkan peran kunci dalam memahami dan mengalami dampak dari fenomena ini, termasuk pelecehan seksual digital dan narasi ketidakadilan gender yang tersebar luas di media sosial. Pendidikan tentang Literasi Keadilan Gender menjadi krusial untuk memberdayakan Gen-Z dalam merespons masalah ini. Sebagai respons, Tim PkM FISIP UNPAS telah memulai kegiatan sosialisasi di SMAN Kota 17 Bandung, melibatkan sukarelawan sosial yang berpengalaman dalam isu-isu gender. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mulai memahami cara yang tepat untuk bertindak dan menanggapi isu kesetaraan gender. Namun, diperlukan monitoring dan pemberdayaan lanjutan untuk mengukur keberhasilan upaya ini, dengan mengamati perubahan perilaku sosial mereka sehari-hari. Abstract Widespread gender inequality around the world has reinforced the urgency of Gender Equality as a global priority, as stipulated in SDGs point 5. Generation Z (Gen-Z) plays a key role in understanding and experiencing the impact of these phenomena, including digital sexual harassment and widespread narratives of gender injustice on social media. Education on Gender Justice Literacy is crucial to empower Gen-Z to respond to these issues. In response, the FISIP UNPAS PkM Team has started socialization activities at SMAN Kota 17 Bandung, involving social volunteers experienced in gender issues. The results show that most students are beginning to understand the appropriate way to act and respond to gender equality issues. However, continued monitoring and empowerment is needed to measure the success of this effort, by observing changes in their daily social behavior.
Copyrights © 2024