Artikel ini membahas popularitas ulama melalui media baru yang berbasis internet dan media sosial lainnya dengan target sasaran masyarakat dan anak muda atau generasi Muslim. Generasi Muslim lahir di penghujung tahun 1980 an. Mereka memiliki beberapa karakteristik dalam mengkonsumsi agama melalui media, yaitu, religious, universal goodness, modern, dan hight buying power. Pertanyaan utama penelitian ini adalah bagaimana popularitas ulama melalui media baru dan mengapa generasi Muslim cenderung mengkonsumsi dakwah berbasis internet atau digital? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis melakukan penelitian dengan metode kualitatif eksplanasi. Selain itu, penulis juga melakukan data sekunder dari buku dan penelusuran dari data online. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa popularitas ulama melalui media baru semakin diminati, dikarenakan keahlian mereka dalam mengemas pesan-pesan dakwah dengan gagasan maupun corak pemikiran yang lebih trendy dan populer dengan target anak muda Muslim. Selain itu, dakwah melalui media baru yang dikonsumsi oleh anak muda Muslim melahirkan identitas baru di kalangan generasi milenial Islam yang disebut dengan the new cool. Agama yang termediasi mampu membentuk wawasan dan perilaku generasi Muslim dengan kebebasan ekspresi keagaamaan yang beragam. Ikhwal ini menunjukkan konsumsi generasi Muslim semakin signifikan terhadap dakwah digital dan budaya pop Islam. Akulturasi yang diciptakan generasi Muslim memberikan pandangan bahwa Islam merupakan agama yang inklusif dan membuka diri terhadap pengaruh dari luar.
Copyrights © 2024