Kebijakan relokasi pasar kota ke pasar wisata untuk memenuhi tuntutan atau kepentingan perekonomian masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan yang lebih besar. Pemerintah sebagai pelayanan publik berupaya memberikan manfaat publik yang positif bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan memberikan alternatif solusi terhadap konflik kebijakan relokasi antara pedagang pasar kota dan pemerintah Bojonegoro. Teori transformasi konflik digunakan untuk mengatasi masalah dan membangun kemitraan jangka panjang yang positif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Data diperoleh dengan menggunakan analisis isi pada subjek penelitian yang sesuai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan pengalihan pasar perkotaan ke pasar wisata Bojonegoro ditolak oleh para pedagang pasar perkotaan dengan alasan akan mempengaruhi pendapatan mereka. Upaya menjamin keberhasilan strategi relokasi, menggunakan teori transformasi konflik, yaitu dengan cara berkolaborasi, berkomunikasi secara efektif, dan membina para pedagang untuk meningkatkan keterampilan mereka. Seiring berjalannya waktu, para pedagang beralih ke Pasar Wisata, menyadari manfaatnya dengan mendapatkan hasil berupa peningkatan pendapatan hingga 50% dari sebelumnya. Konsumen akan nyaman, aman, dan bersemangat berbelanja di Pasar Wisata berkat fasilitas yang memadai.
Copyrights © 2024