Kapitasi telah menjadi salah satu mekanisme penting dalam pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK) merupakan indikator yang harus dipenuhi Puskesmas dalam penerimaan kapitasi. Kekurangan sumberdaya manusia dan pemenuhan indikator KBK yang tidak tercapai merupakan masalah yang sedang dihadapi oleh Puskesmas. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kalkulasi kapitasi BPJS untuk Puskesmas, evaluasi indikator KBK, dampak dan disparitas kapitasi terhadap kebutuhan Puskesmas.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Populasi dalam penelitian ini yaitu 8 Puskesmas di Kota Payakumbuh. Informan terdiri dari Kepala Puskesmas, Tata Usaha dan PIC JKN serta Kepala Dinas Kesehatan. Penelitian telah dilakukan pada bulan Mei – Juli tahun 2024. Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan cara trianggulasi atau gabungan. Data dikumpulkan dengan observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis data melalui reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme kapitasi memiliki kriteria ketersediaan sumber daya manusia yaitu dokter umum yang belum terpenuhi, sarana dan prasarana, lingkup pelayanan sudah memadai. Komitmen pelayanan melalui capaian Indikator KBK diataranya angka kontak dan Rasio Peserta Prolanis Terkendali yang belum terpenuhi. Pengurangan kapitasi berdampak buruk terhadap kinerja pelayanan. Pendapatan kapitasi yang diterima berkisar antara 90–95%, sehingga terjadi disparitas dengan kebutuhan Puskesmas. Kata Kunci: Kapitasi Puskesmas, Indikator KBK
Copyrights © 2024