Keadaan darurat mengacu pada peristiwa yang berpotensi menimbulkan kerugian parah pada seseorang. Salah satunya pada kasus kardiovaskuler adalah henti jantung yang menjadi masalah yang sangat serius pada jantung. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan pendekatan analitik menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat di IGD RSUD Undata 41 orang, dengan teknik pengambilan sampel total populasi. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar pengetahuan baik sebanyak 25 responden (61,0%), peran perawat yang baik sebanyak 26 responden (63,4%), dan perawat yang mampu melakukan tindakan sebanyak 24 responden (58,5%), dengan hasil bivariat p value: 0,000 (p value 0,05), ada hubungan pengetahuan perawat dengan penatalaksanaan penatalaksanaan kegawatdaruratan kardiovaskuler sedangkan p value: 0,005 (p value 0,05), ada Hubungan Peran Perawat Sebagai Care giver Dengan Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Kardiovaskuler. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar pengetahuan baik sebanyak 25 responden (61,0%), peran perawat baik melakukan tindakan sebanyak 26 responden (63,4%), dan perawat yang mampu melakukan tindakan sebanyak 24 responden (58,5%), dengan hasil bivariat p value: 0,000 (p value 0,05), ada hubungan pengetahuan perawat dengan penatalaksanaan penatalaksanaan kegawatdaruratan kardiovaskuler sedangkan p value: 0,005 (p value 0,05), ada Hubungan Peran Perawat Sebagai Care giver Dengan Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Kardiovaskuler. Kesimpulan penelitian ini adalah ada Hubungan Pengetahuan Dan Peran Perawat Sebagai Care giver Terhadap Penanganan Pasien Gawat Darurat Gangguan Sistem Kardiovaskuler Di IGD RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah, saran bagi perawat adalah perlu adanya peningkatan pengetahuan perawat dalam meningkatkan keterampilan dan kompetensi dalam menganggani penangganan kegawatdaruratan kardiovaskuloer dan perlunya peran perawat yang baik dalam menjalankan asuhan keperawatan.
Copyrights © 2024