Limbah cair produksi tahu mengandung padatan terlarut dan tersuspensi yang dapat berubah secara kimia, fisik, dan biologi, berpotensi menghasilkan zat beracun, serta mendukung pertumbuhan bakteri. Tanpa pengolahan yang baik, limbah ini dapat mencemari lingkungan perairan dan menimbulkan masalah kesehatan. Pengolahan limbah cair penting untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan memastikan limbah memenuhi standar baku mutu. Limbah ini diolah menggunakan metode Floating Treatment Wetland (FTW) yang mengombinasikan biofiltrasi dan fitoremediasi. Biofilter menggunakan abu sekam padi dengan ketebalan 5 cm, 10 cm, dan 15 cm, sementara fitoremediasi menggunakan tanaman marigold. Pengamatan dilakukan untuk mengukur penurunan kadar Biologycal Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), dan Total Suspended Solid (TSS) serta stabilisasi pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi biofiltrasi abu sekam padi dan fitoremediasi tanaman marigold efektif dalam menurunkan adar BOD sebesar 57,2%, COD sebesar 57,9%, dan TSS sebesar 69,1%, serta peningkatan pH limbah cair tahu sebesar 44,4%. Penurunan kadar polutan ini menunjukkan bahwa FTW dengan kombinasi biofiltrasi abu sekam padi dan fitoremediasi marigold efektif dalam mengolah limbah cair tahu, menjadi solusi potensial bagi industri tahu untuk memenuhi standar baku mutu air limbah.
Copyrights © 2024