Penggunaan media dan alat peraga mengajar dalam pelajaran matematika di sekolah dasar sangat penting. Alat peraga ini membantu anak-anak mengalami matematika secara konkret sehingga dapat mempermudah pemahaman mereka. Namun, di beberapa sekolah dasar di Kecamatan Larantuka, guru tidak menggunakan alat bantu mengajar karena terbatas dan kurangnya pelatihan guru. Hal ini membuat pembelajaran matematika menjadi tidak menarik dan mengakibatkan pemahaman konsep yang rendah. Untuk mengatasi masalah ini, pendekatan pembelajaran matematika berbasis lingkungan diterapkan dengan menggunakan media yang tersedia di sekitar sekolah. Mitra pelaksana kegiatan ini adalah SDK Waibalun II yang berada di Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur  dengan peserta terdiri dari 19 siswa kelas 4 dan 25 siswa kelas 5. Program PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) ini meliputi ceramah tentang konsep dasar, diskusi, sesi tanya jawab, dan penggunaan praktis objek-objek sekitar untuk topik matematika.  Alat peraga yang digunakan, seperti “Domino,” “Math Board,” dan “Shaped Dice,” dibuat dari bahan-bahan sederhana dan dikaitkan dengan konsep-konsep matematika yang diajarkan. Ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi. Hasil pretest dan post-test menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa, dengan rata-rata nilai pretest untuk kelas 5 adalah 20 dan meningkat menjadi 68 setelah post-test. Sementara itu, untuk kelas 4, rata-rata nilai pretest adalah 20,06 dan meningkat menjadi 66,25 pada post-test.  Selain peningkatan hasil belajar siswa, guru-guru juga memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan alat peraga, yang dianggap mempermudah penyampaian konsep abstrak dan membuat pembelajaran lebih menarik serta interaktif. Penggunaan alat peraga berbasis lingkungan juga mampu mengaitkan pembelajaran matematika dengan kehidupan sehari-hari siswa, menumbuhkan kesadaran terhadap lingkungan. Kegiatan ini membuktikan bahwa pendekatan pembelajaran berbasis lingkungan dan alat peraga dapat meningkatkan kompetensi matematika siswa serta kesadaran mereka terhadap lingkungan sekitar.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024