Sampah dapat dikategorikan menjadi sampah basah dan sampah kering. Yang termasuk sampah basah atau yang sering dikatakan sampah organik yaitu sampah rumah tangga, daun-daun dan ranting. Permasalahan sampah tidak selalu memberikan dampak negatif namun dapat memberikan dampak positif jika mengetahui cara untuk menanganinya. Desa Mojotrisno yang menghasilkan jumlah sampah organik mencapai 800 kg/hari merasa sangat perlu untuk mengatasi permasalahan sampah yang ada secara berkelanjutan. Desa Mojotrisno juga hendak menjadikan desa ini memiliki ketahanan pangan. Untuk tujuan tersebut, desa Mojotrisno bekerja sama dengan pihak kampus sebagai langkah persiapan. Pihak kampus memberikan solusi dengan mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos. Saat ini pemerintah desa hanya memiliki mesin pencacah sampah, sedangkan kualitas pupuk salah satunya ditentukan berdasarkan ukuran pupuk. Berdasarkan kondisi yang ada, pemerintah desa membutuhkan mesin pengayak pupuk kompos. Mesin tersebut telah difasilitasi pihak kampus sebagai sarana penunjang produksi pupuk kompos dengan ukuran pupuk kurang dari 5 mm.
Copyrights © 2023