Kampung Prawirotaman merupakan salah satu kampung yang dijadikan destinasi wisata di Kota Yogyakarta. Dahulunya Kampung Prawirotaman dikenal sebagai kampung batik. Seiring berjalannya waktu kini dikenal sebagai kampung turis. Berkembangnya kegiatan pariwisata yang berlangsung di Kampung Prawirotaman mengakibatkan meningkatnya pembangunan kegiatan wisata yang semakin didominasi oleh kegiatan wisata malam seperti café, restoran, dan bar yang berada pada koridor jalan sekunder. Pembangunan wisata malam yang tidak diimbangi dengan ketersediaan amenitas menimbulkan beberapa konflik antara pengusaha dan masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan mengetahui kenyamanan masyarakat dari aspek aksesibilitas setelah adanya amenitas khususnya area parkir pada setiap tempat wisata malam yang ada di Kampung Prawirotaman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif eksploratif. Analisis hasil data hasil dari pengisian kuesioner oleh 51 responden menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa hanya 2 dari 16 wisata malam yang memiliki amenitas area parkir memadai, sehingga titik-titik wisata malam masih menimbulkan ketidaknyamanan dalam aspek aksesibilitas bagi penduduk lokal, yaitu pada indikator kepadatan lalu lintas. Sedangkan pada indikator penggunaan ruas untuk pejalan kaki mayoritas responden masih merasa nyaman. Sebagai tambahan, adanya wisata malam hingga larut malam membuat masyarakat lokal merasa aman. Hal ini disebabkan karena terdapat banyak orang yang beraktivitas pada malam hari.
Copyrights © 2024