Indonesia memiliki kondisi geografis kepulauan dan dilewati oleh kawasan ring of fire, sehingga sering terjadi bencana gempa bumi. Dengan demikian kondisi tersebut memerlukan penerapan rancangan bangunan tahan gempa. Seperti yang diterapkan pada gempa yang terjadi di Lombok Utara. Dengan menerapkan bangunan tahan gempa RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) dengan material beton pre-fabrikasi. Namun, muncul berbagai persoalan utamanya penolakan rumah dengan sistem tersebut dikarenakan masyarakat memiliki traumatik terhadap bangunan dengan material beton. Berdasarkan permasalahan tersebut didapati bahwa rumah dengan sistem RISHA dinilai kurang diminati, sehingga masyarakat meminta diberikan dana untuk membangun rumah sendiri menggunakan material lokal. Material lokal yang digunakan ialah bambu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif khususnya menganalisis data hasil observasi, wawancara dan didukung oleh analisis desktiptif dari studi literatur serta metode kuantitatif untuk menguji hasil analisis data kualitatif dengan uji coba material bambu dan struktur bangunan dengan material bambu, untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut. ERBA (Earthquake-Resistant Bamboo Architecture) merupakan sebuah metode yang dapat diimplementasikan dengan parameter seperti jenis material, standar struktur, kondisi lokasi penelitian dan potensi gempa sehingga mendapatkan hasil yang lebih sesuai dengan kebutuhan yang ada pada lokasi. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah metode rancangan ErBa sebagai solusi kebutuhan rumah tahan gempa yang murah dan mudah.
Copyrights © 2024