Dispersi merupakan salah satu masalah yang ada pada komunikasi serat optik jarak jauh Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM). Dispersi dapat menyebabkan beberapa masalah seperti penumpukan sinyal dan informasi. Salah satu cara yang dilakukan dan paling efektif untuk mengkompensasi dispersi adalah menggunakan Dispersion Compensating Fiber (DCF). Selain itu, dalam komunikasi serat optik, penggunaan bit rate juga dapat mempengaruhi cepat lambatnya informasi yang akan disampaikan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja rancangan sistem dengan variasi peletakan skema DCF dengan variasi bit rate pada jaringan DWDM 8 kanal dengan jarak sejauh 150 km, dengan parameter yang diamati adalah BER dan Q-Factor. Berdasarkan penelitian ini, diperoleh hasil nilai BER dan Q-Factor terbaik ada pada skema Pre-Compensation dengan nilai BER sebesar 0 pada penggunaan bit rate 2,5 Gbps, dan pada bit rate 5 Gbps, dan nilai Q-Factor sebesar 53,46 pada bit rate 2,5 Gbps. Dari simulasi yang dilakukan, skema Pre dan Post-Compensation pada penggunaan bit rate 2,5 Gbps, nilai BER hanya bernilai 0 pada setiap kanalnya, ini menandakan bahwa tidak ada error yang terjadi ketika penggunaan bit rate tersebut. Oleh karena itu penggunaan skema Pre-Compensation pada penelitian ini memiliki hasil yang terbaik, sementara skema Symmetrical Compensation memiliki hasil yang lebih stabil dibandingkan dengan skema yang lain.
Copyrights © 2024