Pertunjukan Tari Pattudu Tommuane di Kabupaten Majene Sulawesi Barat, bertujuan sebagai upaya untuk pendokumentasian, dan usaha untuk menemukan adanya bentuk pertunjukan tari Pattudu Tommuane merupakan tari tradisi daerah Mandar Kabupaten Majene yang ditampilkan pada upacara penyambutan tamu dan upacara adat lainnya. Tari Pattudu Tommuane tumbuh dan berkembang menjadi satu tarian tontonan yang dipertunjukan kepada masyarakat disetiap acara, baik acara penyambutan maupun acara lainnya. Masalah penelitian dirumuskan: Bagaimana latar belakang keberadaan Tari Pattudu Tommuane dan bagaimana bentuk penyajiannya di Majene Sulawesi Barat. Pendekatan penelitian adalah kualitatif deskriptif dengan tehnik pengumpulan data, studi Pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data dari pakar tari, budayawan dan sanggar tari. Hasil penelitian dapat disimpulkan bawa, tari Pattudu Tommuane lahir pada waktu terjadi peperangan antara kerajaan Passokoran dan kerajaan Balanipa dan dinyatakan menang dalam peperangan, maka diadakanlah pertunjukan tari ini untuk menyambut kemenangan dalam perang. Pada tahun 1980 an oleh almarhum Bapak Muh Asin telah mengembangkan tarian ini, baik dari segi gerak, pola lantai, kostum, jumlah penari maupun musik. Karakter yang dimiliki dalam tarian tersebut menggambarkan gerak gerak keperkasaan seperti perkelahian, menyerang dan saling beradu antara satu dan lainnya. Bentuk penyajian tari Pattudu Tommuane di Majene Sulawesi Barat mempunyai empat bentuk ragam gerak, yang dilakukan secara berulang-ulang dengan formasi berbaris sejajar, melingkar, berpasangan, diiringi oleh beberapa jenis alat musik yaitu gendang dan gong, busana yang digunakan celana tiga perempat, memakai baju rompi, menggunakan penutup kepala dan beberapa perhiasan kalung.
Copyrights © 2023