Minyak nilam biasanya digunakan sebagai fiksatif (zat pengikat) dalam industri parfum dan merupakan salah satu campuran pembuatan produk kosmetik. Kandungan flavanoidnya mampu mencerahkan kulit dan melembabkan wajah. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui apakah sediaan minyak nilam dapat diformulasikan dalam sediaan krim pelembab kulit. Adapun formulasi minyak nilam dalam masing-masing konsentrasi yaitu F2 (2%), F3 (4%), F4 (6%), dan F5 (8%). Pengujian Stabilitas krim ini meliputi uji homogenitas, tipe emulsi, pengukuran pH, yang dilakukan selama 28 hari. serta uji keamanan yaitu dengan uji iritasi pada sukarelawan, dan efektivitasnya pada kulit sukarelawan menggunakan skin analyzer. Sukarelawan terdiri dari wanita, usia 20 sampai 30 Tahun, dan tidak memiliki riwayat alergi berjumlah 15 orang. Pembuktian kemampuan sediaan krim pelembab minyak nilam diukur kadar air (moisture) pada kulit sukarelawan. Hasil uji homogenitas menunjukkan krim semua homogen. Hasil tipe emulsi menunjukkan tipe emulsi m/a. Hasil pengukuran pH F0 - F5 yaitu pH 5,44 - 6,71 krim semua stabil sampai 4 minggu. Sediaan krim tidak mengiritasi kulit, hasil efektivitas Pelembab diperoleh F5 memberikan hasil yang lebih baik daripada formula lain. Efektivitas paling baik pada sediaan krim minyak nilam sebagai pelembab adalah krim 8% yang mampu meningkatkan kelembapan kulit sebesar 48,9 %.
Copyrights © 2022