Anak merupakan kelompok rentan akan penyakit diare. Hal ini dikarenakan anak berusia 1 hingga 3 tahun mulai aktif bermain dan sudah mendapatkan makanan sehingga mudah terkontaminasi virus melalui alat makan atau intoleransi makanan yang didapatkan. Diare akan ditandai dengan peningkatan frekuensi buang air besar lebih dari tiga kali dengan konsistensi cair disertai dengan adanya lendir. Diare harus mendapatkan penanganan dengan segera agar tidak menimbulkan komplikasi lain seperti gangguan tumbuh kembang hingga kematina. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan proses asuhan keperawatan pasien anak hipertensi dengan diagnosa defisiensi cairan. Desain penelitian menggunakan metode studi kasus. Data dikumpulkan dengan alat bantu format pengkajian anak, observasi dan pemeriksaan fisik. Mengatasi masalah defisiensi cairan, dilakukan pemberian manajemen cairan selama 3 kali 24 jam, dan menunjukkan hasil bahwa masalah keperawatan teratasi. Kondisi ini dilihat dari adanya penurunan konsistensi BAB, turgor kulit kurang dari 2 detik, mukosa bibir lembab. Hasil studi kasusu diharapakn dapat menjadi acuan dalam mengatasi defisiensi carian pada naka dengan diare sehingga mencegah terjadi komplikasi lanjutan. Pemberian intervensi lanjutan diharapkan dapat dimodifikasi dengan intervensi non farmakologi lainnya dalam penanganan diare.
Copyrights © 2022