Diabetes melitus merupakan suatu penyakit kronis yang memiliki tingkat prevalensi tinggi di Indonesia. HbA1c menjadi prediktor pada kontrol glikemik pada pasien diabetes melitus. Nilai HbA1c yang tinggi menyebabkan kondisi peningkatan profil lipid baik trigliserida, LDL (Lipoprotein Kepadatan Rendah) , total kolesterol maupun penurunan kadar HDL (lipoprotein kepadatan tinggi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan kadar HbA1c terhadap profil lipid pada pasien diabetes melitus di Puskesmas salah satu kecamatan di Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan secara cross sectional, dengan subjek penelitian sebanyak 36 pasien yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis statistika dilakukan secara univariat dan uji korelasi pearson antar variabel. Penelitian ini menunjukkan 26 pasien (72,2%) berjenis kelamin perempuan yang mengalami diabetes dan hipertensi pada kelompok peserta prolanis. Selain itu, 22 pasien memiliki umur berkisar antara 60-75 tahun, juga diketahui rata-rata pasien memiliki nilai sistolik yang didominasi sebesar 140-159 mmHg (33,3%) dan diastolik sebesar 85 mmHg (44,4%). Adanya 28 pasien (77,8%) memiliki nilai LDL ?100 mg/dL, 20 pasien (55,6%) memiliki nilai HDL 50 mg/dL, 20 pasien (55,6%) memiliki nilai kolesterol total ?200 mg/dL, dan trigliserida. Kontrol glikemik yang ditunjukkan dengan kadar HbA1c pada subjek penelitian belum terkontrol dengan kadar ?7% sebanyak 23 orang (63,9%). Hasil uji korelasi antar variabel diketahui bahwa terdapat korelasi kadar HbA1c terhadap profil lipid trigliserida, dengan nilai korelasi sebesar 0,480 (p0,05), dan tidak adanya korelasi antara kadar HbA1c terhadap profil lipid lainnya seperti LDL -0,057 (p0,05); HDL -0,290 (p0,05); Kolesterol Total 0,007 (p0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terhadap hubungan kontrol HbA1c terhadap profil trigliserida pada pasien diabetes melitus tipe 2.
Copyrights © 2024