Increasing demand for bread in Indonesia during the epidemic era has motivated bakeries to make high-quality bread that satisfies their own standards in order to keep up with consumer demand. As one of the branch bread makers in Indonesia, PT. XYZ consistently works to ensure that the bread they create satisfies the parent company's criteria in order to retain their profitability. By reducing the quantity of defective bread products produced, the quality of the bread can be managed. With recommendations for company-wide improvements, Statistical Quality Control (SQC) can be used as a way to monitor the quality of bread produced. The results showed that defects of sweet torn bread produced by PT. XYZ was dominated by 1,484 dented loaves. This defects product is caused by depanning process and displacement of bread which is still done manually. Factors that influence the quality of sweet torn bread produced by PT. XYZ is tool, method, and people. Improvement efforts that can be done by PT. XYZ in minimizing quantity defects of sweet torn bread products is like carrying out regular maintenance on packing machines, conducting training for workers before entering the section field, and providing position exchanges at work to mitigate workers feeling tired. Jumlah permintaan roti di Indonesia yang meningkat di era pandemi memacu para produsen roti untuk memenuhi permintaan pasar dengan memproduksi roti yang berkualitas dan sesuai dengan standar perusahaan. PT. XYZ sebagai salah satu cabang produsen roti di Indonesia selalu berusaha untuk dapat menjaga kualitas roti yang mereka produksi agar sesuai dengan standar induk perusahaan sehingga profit yang terima tidak mengalami penurunan. Roti yang berkualitas dapat dikendalikan dengan upaya meminimalkan jumlah produk cacat roti yang diproduksi. Statistical Quality Control (SQC) dapat digunakan sebagai metode dalam mengendalikan kualitas roti yang diproduksi dengan usulan perbaikan yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk cacat roti sobek manis yang diproduksi PT. XYZ didominasi oleh roti yang penyok sebanyak 1.484 buah. Cacat produk ini disebabkan oleh proses depanning dan pemindahan roti yang masih dilakukan secara manual. Faktor-faktor yang berpengaruh pada kualitas roti sobek manis yang diproduksi PT. XYZ berupa faktor alat, metode, dan manusia. Upaya perbaikan yang dapat dilakukan PT. XYZ dalam meminimalkan jumlah produk cacat roti sobek manis adalah melakukan perawatan secara berkala pada mesin packing, mengadakan pelatihan untuk pekerja sebelum terjun ke lapangan, serta memberikan pertukaran posisi dalam bekerja untuk memitigasi pekerja merasa kelelahan.
Copyrights © 2024