Humans are social creatures who need interaction with each other. As time goes by, interactions that were originally carried out in person can now be carried out remotely via the internet and various existing platform features. One problem that is increasingly widespread is body shaming on social media. The problem discussed is the rise of body shaming on social media and its impact on human values and the values of Islamic law regarding communication etiquette. Based on this problem, the author raises the theme of body shaming from the perspective of the Qur’an, especially in Surah Al-Hujurat verse 11. This research applies qualitative methods with the type of library research. The researcher uses Gracia's hermeneutical approach with three interpretation functions, namely historical, meaning and implication to interpret the verses of the Qur’an, especially Q.S. Al-Hujurat [49]: 11. From the results of this research, it was found that body shaming has become something that is prohibited in Islamic law, which is a derivative of the prohibition on degrading human dignity because it can trigger social conflict and so on. This is understood through Gracia's hermeneutic approach that maintaining good manners both verbally and in writing is very important. Manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan sesamanya. Seiring perkembangan zaman, interaksi yang mulanya dilakukan secara langsung kini bisa dilakukan secara jarak jauh melalui internet dan berbagai fitur platform yang ada. Salah satu masalah yang semakin marak adalah body shaming di media sosial. Di media sosial, banyak beredar tindakan perundungan, pencemaran nama baik, yang menyebabkan banyak anak muda mengalami stres, depresi, bahkan ada yang memilih untuk bunuh diri karena tidak mampu menanggung rasa malu akibat dihina. Berdasarkan masalah ini, penulis mengangkat tema body shaming dari perspektif al-Qur’an surah Al-Hujurat ayat 11. Problematika yang dibahas yaitu tentang maraknya body shaming di media sosial dan dampaknya terhadap nilai kemanusiaan dan nilai syariat Islam tentang adab berkomunikasi. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan. Di sini, peneliti menggunakan teori hermeneutika J.E. Gracia dengan tiga fungsi interpretasi yaitu Historis, makna, dan impliasi untuk menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an khususnya Q.S. Al-Hujurat [49]: 11. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa body shaming sudah menjadi sesuatu yang dilarang dalam syariat Islam yaitu turunannya dari larangan merendahkan martabat manusia karena bisa memicu konflik sosial dan sebagainya. Hal ini mendapat pemahaman melalui pendekatan hermeneutika Gracia bahwa menjaga sopan santun secara lisan maupun tulisan sangat penting dilakukan.
Copyrights © 2024