Latar belakang: Di Kota Padang terdapat 22 kelurahan permukiman kumuh, dimana salah satu indikator kumuh yaitu kurangnya penyediaan air minum. Masih terdapat 4,65% air minum tak layak di Kota Padang. Penelitian bertujuan untuk menganalisis penyediaan air minum di wilayah kumuh perkotaan Kota Padang.Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilaksanakan bulan Januari - Agustus 2023 di empat lokasi wilayah kumuh Kota Padang. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara mendalam, telaah dokumen, dan observasi. Informan penelitian berjumlah 14 orang menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan metode triangulasi dan bahan referensi.Hasil: Berdasarkan penelitian terdapat kendala dalam penyediaan air minum. Kendalanya belum adanya kebijakan khusus yang mengatur penyediaan air minum di wilayah kumuh, serta tanggung jawab setiap SDM dari setiap instansi belum terfokus kepada penyediaan air minum di wilayah kumuh. Pelaksanaan penyediaan air minum belum berjalan dengan maksimal disebabkan kurangnya pendanaan untuk sambungan rumah ke masyarakat serta sarana dan prasarana yang disediakan belum mencukupi untuk masyarakat di wilayah kumuh perkotaan Kota Padang.Simpulan: Penyediaan air minum di wilayah kumuh belum mencapai target nasional. Disarankan setiap instansi untuk melakukan koordinasi dan melakukan pemberdayaan kepada masyarakat untuk berpartisipasi lebih dalam pelaksanaan penyediaan air minum di wilayah kumuh perkotaan Kota Padang. ABSTRACT Title: Analysis Of Drinking Water Provision In The Urban Slum Area Of Padang City Background: In Padang City, there are 22 slum sub-districts, and one of the indicators of slums is the lack of provision of drinking water. There is still 4.65% of unsuitable drinking water in Padang City. The research aims to analyze the provision of drinking water in the urban slum areas of Padang City. Method: This type of research is qualitative and was carried out in January–August 2023 in four locations in the slum areas of Padang City. Data collection techniques include in-depth interviews, document review, and observation. There were 14 research informants using purposive sampling techniques. Data analysis uses triangulation methods and reference materials.Result: Based on research, there are obstacles to providing drinking water. The problem is that there is no specific policy that regulates the provision of drinking water in slum areas, and the responsibility of every human resource from each agency is not yet focused on providing drinking water in slum areas. The implementation of drinking water provision has not been running optimally due to the lack of funding for house connections to the community, and the facilities and infrastructure provided are not sufficient for the community in the urban slum areas of Padang City.Conclusion: The provision of drinking water in slum areas has not reached the national target. It is recommended that each agency coordinate and empower the community to participate more in the implementation of drinking water supply in the urban slum areas of Padang City.
Copyrights © 2024