Tempe adalah produk pangan asli Indonesia dengan kandungan nutrisi yang tinggi dan harga yang terjangkau. Jumlah konsumsi dan permintaan tempe diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan gaya hidup sehat di masyarakat. Namun demikian, rantai pasok tempe masih menghadapi cukup banyak permasalahan baik yang berasal dari faktor internal maupun eksternal, khususnya di wilayah Bogor. Studi ini bertujuan merumuskan tindakan mitigasi untuk menghindari atau mengurangi dampak risiko kritis yang telah teridentifikasi. Dalam menentukan mitigasi risiko rantai pasok, metode Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan. Hasil analisis AHP menunjukkan bahwa mitigasi risiko rantai pasok tempe kedelai di wilayah Bogor diprioritaskan untuk menjamin ketersediaan pasokan dan kestabilan harga kedelai bagi para pengrajin, sehingga penambahan sumber pasokan kedelai impor maupun pemanfaatan kedelai lokal perlu dilakukan. Selain itu, penerapan kebijakan pengaturan harga kedelai dan peningkatan peran asosiasi pengrajin tempe-tahu menjadi mitigasi risiko dalam jangka pendek. Sedangkan, peningkatan kerjasama dengan berbagai pihak dan produksi kedelai lokal menjadi mitigasi risiko jangka menengah dan panjang.
Copyrights © 2023