Theobroma cacao L. atau yang lebih dikenal dengan kakao merupakan salah satu komoditas tanaman yang terbukti mampu meningkatkan pendapatan nasional. Karena kakao adalah satu-satunya tanaman perkebunan penghasil ekspor yang sangat penting bagi perekonomian, kao terus mendapat perhatian.Di Indonesia, ekspansi perkebunan kakao terus berkembang, dengan tingkat pertumbuhan tahunan minimal 20% per tahun. Kita dapat melihat bagaimana kontribusi Kawasan Perkebunan Kaao sebagai komoditas ekspor telah membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Penyakit busuk buah P. palmivora dan P.megakarya, yang merupakan satu-satunya penyakit utama yang secara serius dapat merusak sistem produksi kakao dunia, adalah penyebab utama rendahnya produktivitas industri kakao tanaman. Penyakit ini dapat menyebabkan kehilangan hasil hingga 90%, terutama selama musim hujan atau musim kemarau dengan populasi semut yang besar. Pengendaliansecaramekanikadalahpengendalian yang dilakukandengancaramelakukansanitasidanpemangkasanringan. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari observasi langsung di lapangan dengan wawancara untuk memperoleh informasi yang efektif. Wawancara dilakukan dengan teknik wawancara sistematis, dimana peneliti membuat daftar terlebih dahulu agar pengumpulan data lebih terfokus pada tujuan penelitian.Menurut data BPS Polewali Mandar (2020), tiga kecamatan Bulo, Luyo, dan Tapango merupakan penghasil kakao terbesar di dunia. Statistik yang digunakan untuk menentukan sampling didasarkan pada data ini.wawancara yang sedang berlangsung dengan pembicaraDalam survei ini, 15 responden dikumpulkan dari setiap kecamatan, dan kelayakan mereka didasarkan pada partisipasi mereka dalam dinas militer dan pengetahuan mereka tentang penggunaan kakao
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022