ABSTRAK Stunting menggambarkan ketidaktercapaian tinggi badan sesuai umur yang disebabkan karena mengalami kurang gizi menahun atau kronis. Stunting pada balita perlu mendapatkan perhatian khusus karena dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan fisik, perkembangan mental dan status kesehatan pada anak. Angka prevalensi stunting Sumatera Utara (Sumut) kini berada di bawah angka persentase nasional. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka prevalensi Sumut pada tahun 2022 sebesar 21,1%. Tujuan mengadakan pengabdian ini untuk memberikan pelatihan kepada ibu-ibu yang memiliki balita membuat makanan sehat yang bernama Soceting dan produk yang dihasilkan dari pelatihan ini dapat dijadikan sebagai makanan/jajanan sehari-hari untuk balita dan anak-anak. Kegiatan dilaksanan pada Agustus 2024 di wilayah Kelurahan Belawan Sicanang dengan melibatkan 15 orang yaitu ibu-ibu yang memiliki balita. Berdasarkan hasil evaluasi 80% mengalami peningkatan pengetahuan dan ketrampilan sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan mengenai stunting dan pembuatan Soceting. Kesimpulan kegiatan ini peserta telah mendapatkan manfaat dari kegiatan pengabdian yang dibuktikan dengan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu dalam pembuatan Soceting. Sebagai tindak lanjut kegiatan ini maka tim pengabdian kepada masyarakat akan melakukan kegiatan lanjutan untuk melakukan pelatihan kepada Tim Kelompok Kerja (Pokja) Posyandu agar bisa melatih ibu yang memiliki balita dalam pembuatan makanan yang bergizi tinggi dalam upaya pencegahan stunting pada saat kegiatan posyandu diadakan. Kata Kunci: Sosis, Pencegahan Dini, Stunting ABSTRACT Stunting describes the inability to achieve height according to age due to chronic or chronic malnutrition. Stunting in toddlers needs special attention because it can cause delays in physical growth, mental development, and health status in children. The stunting prevalence rate for North Sumatra (North Sumatra) is now below the national percentage rate. Based on the Indonesian Nutrition Status Survey (SSGI), the North Sumatra prevalence rate in 2022 will be 21.1%. The aim of holding this service is to provide training to mothers with toddlers to make healthy food called Soceting and the products produced from this training can be used as daily food/snacks for toddlers and children. The activity was carried out in August 2024 in the Belawan Sicanang sub-district area involving 15 people, namely mothers with toddlers. Based on the evaluation results, 80% experienced increased knowledge and skills before and after training regarding stunting and creating Soceting. This activity concludes that participants have benefited from service activities as evidenced by the increase in mothers' knowledge and skills in making Soceting. As a follow-up to this activity, the community service team will carry out follow-up activities to conduct training for the Posyandu Working Group Team (Pokja) so that they can train mothers with toddlers in making highly nutritious food to prevent stunting when Posyandu activities are held. Keywords: Sausage, Early Prevention, Stunting
Copyrights © 2024