Journal of Factum Law Review (JFLR)
Volume 2 Issue 1, Juni 2024

IMPLEMENTASI KEWENANGAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PENGELOLAAN PEMERINTAHAN DESA (STUDI KASUS DI DESA DWIPA KARYA KECAMATAN SIMPANG RAYA-BANGGAI)

Novianti, Riska (Unknown)
Tahir, Muhammad Rachmad (Unknown)
Gani, Irfan (Unknown)



Article Info

Publish Date
24 Aug 2024

Abstract

ABSTRAK Desa merupakan suatu wilayah yang diberikan wewenang untuk mengatur wilayahnya sendiri. Pemerintahan desa dilakukan atas dasar demokrasi yang berpangkal pada permufakatan dalam permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan. Sebagai perwujudan demokrasi di desa, maka di bentuklah Badan Pemusyawaratan Desa sebagai lembaga yang membantu kepala desa dalam menyelenggarakan tugas-tugas pemerintahan desa. Anggota Badan Permusyawaratan Desa adalah ketua kelompok masyarakat, tokoh adat, kelompok profesi, tokoh agama, dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi kewenangan BPD di Desa Dwipakarya serta faktor apa saja yang dapat mendukung dan menghambat BPD dalam pengelolaan pemerintahan desa. Jenis penelitian yang di gunakan yaitu deskriptif kualitatif. Kemudian jenis dan sumber data yang digunakan yaitu data primer, data sekunder dan data tersier. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi kewenangan BPD di Desa Dwipakarya sudah cukup baik dan sesuai dengan apa yang tertuang dalam Permendagri no. 110 tahun 2016, pasal 63. Salah satunya dapat dilihat dari selalu dilibatkan nya BPD dalam proses perencanaan pembangungan, proses pengevaluasian pembangungan serta menghimbau masyarakat agar dapat menjaga fasilitas-fasilitas yang telah disediakan. Adapun faktor pendukung BPD dalam pelaksanaannya yaitu, tingkat pendidikan, rasa tanggung jawab dan kepedulian anggota BPD, adanya kerjasama yang baik antara BPD dengan Pemerintah Desa. Kata kunci: Implementasi, Kewenangan, Badan Permusyawaratan Desa ABSTRACT A village is an area that is given the authority to regulate its own area. Village governance is carried out on the basis of democracy which stems from consensus in deliberations led by wisdom. As an embodiment of democracy in the village, The Relation Between Village Council was formed as an institution that assists the village head in carrying out village government tasks. Members of The Relation Between Village Council are heads of community groups, traditional leaders, professional groups, religious leaders and other community figures. This article aims to find out how the BPD's authority is implemented in Dwipakarya Village and what factors can support and hinder the BPD in managing village government. The type of research used is descriptive qualitative. Then the types and sources of data used are primary data, secondary data and tertiary data. The research results show that the implementation of BPD authority in Dwipakarya Village is quite good and in accordance with what is stated in Permendagri no. 110 of 2016, article 63. One of them can be seen from the BPD's constant involvement in the development planning process, development evaluation process and encouraging the community to maintain the facilities that have been provided. The supporting factors for BPD in its implementation are the level of education, sense of responsibility and concern of BPD members, good cooperation between BPD and the Village Government. Keywords: Implementation, Authority, The Relation Between Village Council

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

jflr

Publisher

Subject

Law, Crime, Criminology & Criminal Justice

Description

Journal of Factum Law Review accepts articles resulting from research in the field of legal science. This journal is a forum for expressing new ideas and a forum for scientific presentations to understand better the problems and concerns regarding legal science in Indonesia. This journal contains ...