ALLIRI: Journal of Anthropology
Vol 3, No 2 (2021): Desember

PERSEPSI MASYARAKAT LOKAL TERHADAP KESENIAN SAYYANG PATTU’DU PADA BUDAYA MANDAR (STUDI DESKRIPTIF DI KECAMATAN TINAMBUNG KABUPATEN POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT)

Dwi Arjulina, Arjulina, Arjulina, (Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan hukum Universitas Negeri Makassar)
Nurlela Nurlela Nurlela (Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan hukum Universitas Negeri Makassar)
Dimas Ario Sumilih (Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan hukum Universitas Negeri Makassar)



Article Info

Publish Date
02 Dec 2021

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Bagaimana eksitensi sayyang pattu’du di masyarakat desa Karama Kecamatan Tinambung hingga saat ini, (2) untuk mengetahui bagaimana pandangan masyarakat lokal terhadap kesenian sayyang pattu’du di desa Karama Kecamatan Tinambung (3) Dan mendeskripsikan nilai-nilai yang terkandung dalam kesenian sayyang pattu’du di Desa Karama Kecamatan Tinambung. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang dianalisa secara deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi dengan melibatkan 10 orang informan. Berdasarkan hasil lapangan menunjukkan bahwa (1) Eksistensi sayyang pattu’du pada dasarnya di bulan maulid nabi tetapi seiring perkembangan zaman tidak lagi diperuntukkan untuk bulan maulid melainkan sudah menjadi ivent tahunan atau festival budaya dan penyambutan bagi masyarakat luar yang datang ditanah Mandar (turis) serta acara perkwinan. (2) Pandangan masyarakat lokal terhadap kesenian sayyang pattu’du ini mengatakan bahwa tradisi sayyang pattu’du ini akan tetap ada dan tetap dilestarikan sampai kapan pun baik pemerintahan maupun masyarakat meyakini bahwa sayyang pattu’du ini akan terus ada karena sudah menjadi sebuah tradisi leluhur yang harus dilestarikan karena pemerintah sudah mendukung dan memberikan ruang pelaksa terhadap tradisi kesenian sayyang pattu’du ini. (3) Adapun beberapa nilai yang terkandung dari tradisi sayyang pattu’du ini diantaranya nilai gotong royong yang dimaksud adalah sebagai sarana berkumpulnya seluruh warga, seluruh keluarga yang masing-masing terlibat ketika acara sayyang pattu’du dilaksanakan, sedangkan nilai religius ialah  penyampaian syair islam dan juga pesan-pesan agama dari budaya tradisi sayyang pattu’du sehingga kesan yang ditinggalkan lebih lama. Nilai pendidikan yang terkandung ialah mendidik dan memotivasi anak agar lebih giat belajar dalam menyelesaikan khatam al-quran, dan nilai sosial yang terkandung ialah menghibur mayarakat dengan cara keliling kampung serta di tonton seluruh masyarakat.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

JSB

Publisher

Subject

Humanities Social Sciences

Description

ALLIRI: Journal of Anthropology providing a platform that welcomes and acknowledges high quality empirical original research papers about the results of ethnographic/qualitative research on certain topics and is related to ethnic/social groups in Southeast Asia, particularly in Indonesia; This ...