Permasalahan yang dihadapi pada budidaya kepiting bakau adalah ketersediaan benih yang kurang. Salah satu upaya untuk mengatasinya adalah melakukan percobaan pembenihan dengan perangsangan pematangan gonad melalui ablasi mata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ablasi mata terhadap periode pemijahan dan lama waktu pengeraman telur kepiting bakau. Penelitian dilakukan mcnggunaka nmetode eksperimental pola Rancangan Acak Lengkap yang terdiri atas dua perlakuan yaitu P1 (Ablasi mala) dan PII. (Tanpa ablasi) dan setiap perlakuan diulang sebanyak 10 kali. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25 Januari sampi 28 Maret 2013, di Tambak Dusun Serumbung, Desa Pemongkong, Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Hasil analisis keragaman menggunakan uji-t menunjukkan bahwa ablasi mata tidak memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap periode pemijahan namun berbeda nyata terhadap periode pengaraman telur. Periode pemijahan PI adalah 34,5+4,1 hari, sedangkan PII adalah 27,81+4.54 hari sementara itu pengeraman telur PI adalah 9,751+1,98 sedangkan PII adalah 9,75+1,98 sedangkan PII adalah 16,60+3,13 hari. Tingkat kelangsungan hidup semua perlakuan adalah 100%.
Copyrights © 2013