Batik jumput atau batik ikat ialah lukisan ataupun gambar pada selembar kain mori yang berserat katun, serta menggunakan pewarna khusus kain, dinegara lain teknik batik jumput atau ikat ini dikenal dengan istilah “tye-dye”. Manfaat berkarya batik dapat meningkatkan motorik, mengembangkan kreativitas, meningkatkan kepedulian terhadap budaya Indonesia dan masih banyak lainnya. Disisi lain, batik juga dapat memberikan alternatif bentuk usaha peningkatan pendapatan. Upaya pelestarian batik juga dilaksanakan dalam kegiatan Proyek Pemecahan Masalah Seni Rupa (PPMSR). Kegiatan pelatihan PPMSR ini dilaksanakan kelompok Mahkota Dewa di Jalan Palmerah XVI/ Q43 RT/RW:03/08 Villa Gunung Buring Cemorokandang Kecamatan Kedungkandang kota Malang beranggotakan ibu-ibu yang merupakan warga diwilayah komplek tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Peneliti diposisikan sebagai instrumen utama dan kelompok Mahkota Dewa merupakan sampel dan sumber data. Pengumpul data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara secara mendalam dengan ketua dan anggota Mahkota Dewa. Dalam pembuatan batik jumput dibutuhkan alat dan bahan yaitu Pewarna remasol, waterglass, tali/ karet, kelereng/ batu, plastik, baskom, botol plastic, dan gunting. Batik jumput dapat dibuat dengan berbagai pola seperti spiral, jelujur, lipat, remas-remas, putar, miring dan lain sebagainya. Untuk memberikan nilai tambah dalam pembuatan batik ini, diberikan pola dan model jahit yang nantinya dapat digunakan sebagai tas dan sarung bantal. Sehingga produk ini nantinya sangat memungkinkan untuk dapat ditingkatkan sebagai produk kerajinan yang dapat dipasarkan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023