Dalam keadaan lelah lalu terjebak pada kemacetan yang bisa menjadi salah satu penyebab stres, seseorang bisa saja menimbulkan sikap agresif pada tatkala stres. Sebuah studi mendapatkan fakta bahwa pengemudi yang berperilaku agresif pada saat berkendara menunjukan bahwa tingkat stres berkendara yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan pengemudi yang tidak berperilaku agresif berkendara pada studi Shamoa-nir dan Koslowsky (2010). Agolla and Ongori (2009) menyatakan bahwa stres pada perempuan lebih tinggi ketimbang laki-laki, hal ini disebabkan laki-laki menggunakan defense mechanism berbasis ego agar mereka lebih santai tatkala menghadapi stres. Namun, pada penelitian Pardamean dan Lazuardi (2019) menyatakan tingkatan stres pada laki-laki lebih tinggi (57,2%) ketimbang perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif, partisipan dalam penelitian ini adalah perempuan dan laki-laki berumur 20-40 tahun. Hasil dari penelitian mengungkapkan tingkat agresif mengemudi pada dewasa awal yang berusia 20-40 tahun berada di taraf sedang. Selain itu, korelasi antara usia dengan tingkat agresif berkorelasi positif yang berarti semakin tua usia individu maka semakin tinggi pula tingkat agresif mengemudi individu.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023