Kecemasan merupakan reaksi umum terhadap suatu penyakit yang dialami pasien GGK. Terapi hemodialisa yang harus dilakukan sepanjang hidup menyebabkan gangguan psikologis seperti tasa takut, kekhawatiran yang berkepanjangan, dan keprihatinan masa depan.Studi pendahuluan di RS Hermuna depok, masih banyak ditemukan pasien hemodialisa yang mengalami kecemasan, kecemasan dapat ditangani oleh beberapa intervensi. Diantara nya rileksasi nafas dalam dan penerimaan komitmen..Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan efektivitas teknik rileksasi nafas dalam dan penerimaan komitmen terhadap tingkat kecemasan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Hermina Depok. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif quasi eksperimen design two group dengan pretest – posttest. Uji yang digunakan yaitu independent simple t test. Total responden sebanyak 36 orang. Hasil penelitian yaitu rata-rata responden bekerja, rata-rata usia responden > 35 tahun, rata-rata memiliki pendidikan yang tinggi ( > SMA ), pada penelitian ini kebanyakan responden berjenis kelamin laki-laki Terdapat pengaruh atau efektifitas teknik rileksasi pernafasan dalam dan teknik penerimaan komitmen terhadap tigkat kecemasan pada pasien gagal ginjal kronik (p-value > 0,005) pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Hermina Depok. Keseimpulannya Intervensi teknik rileksasi nafas dalam lebih efektiv terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien gagal ginjal kronik dibandingkan intervensi terapi penerimaan komitmen.
Copyrights © 2024