Just In Time mengusulkan agar persediaan bahan baku, produk dalam proses, dan barang jadi dipelihara dalam jumlah yang minimum atau bahkan tanpa persediaan, dengan tujuan untuk mengurangi biaya penyimpanan dan risiko kerusakan atau kedaluwarsa. Sebagai gantinya, Just In Time mendorong produksi hanya ketika ada permintaan pelanggan, sehingga perusahaan dapat merespons dengan cepat terhadap perubahan pasar dan menghindari pemborosan yang tidak perlu. Manfaat utama dari penerapan Just In Time termasuk peningkatan efisiensi, penurunan biaya produksi, peningkatan kualitas produk, dan peningkatan hubungan dengan pemasok. Just In Time juga dapat membantu perusahaan mengidentifikasi dan mengatasi masalah produksi dengan cepat, karena produksi berlangsung dalam siklus yang lebih pendek dan lebih terkendali. Dengan membahas aspek-aspek tersebut, paper ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana Just In Time dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan pengeluaran perusahaan. Paper ini bermanfaat bagi para pembaca yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang sistem Just In Time dan manfaatnya bagi bisnis. Metode yang digunakan dalam penulisan ini yaitu library research atau biasa disebut dengan penelitian kepustakaan, dimana didalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dari literatur dan mempelajari buku dan jurnal petunjuk teknis serta teori-teori yang dapat digunakan sebagai bahan rujukan. Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui sumber atau media informasi, antara lain berupa buku-buku ilmiah serta hasil penulisan yang relevan dengan penulisan ini.
Copyrights © 2024