Retensio Plasenta yaitu plasenta tidak lahir setengah jam setelah lahirnya janin, perlekatan yang kuat antara plasenta dengan uterus merupakan penyebab terjadinya retensio plasenta. Retensio plasenta yang berpotensi mengancam jiwa dan penyebab umum kematian ibu dari perdarahan post partum (Prawirohardjo, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan riwayat abortus, riwayat sectio caesarea dan paritas terhadapkejadian retensio plasenta pada ibu bersalin di Rumah sakit Muhammadiyah Palembanng tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif bersifat survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional dimana variabel independen dan variabel dependen diambil pada waktu yang bersamaan menggunakan data primer dengan populasi 1.705 orang dan jumlah sampel diambil menggunakan teknik simple random sampling yaitu sebanyak 94 responden. Hasil penelitian analisis univariat dan bivariat dari 94 responden diketahui ibu yang mengalami retensio plasenta (6,4%), riwayat abortus (43,6%), riwayat Sectio Caesarea (48,9%), dan paritas tinggi (47.9%), sedangkan hasil analisis bivariat ada hubungan riwayat abortus (ρ value= 0,006), ada hubungan signifikan Riwayat Sectio Caesarea (ρ value= 0.012) dan paritas (ρ value= 0,010), dengan kejadian retensio plasenta pada ibu bersalin. Kesimpulan ada hubungan riwayat abortus, riwayat sectio caesarea dan paritas terhadap kejadian retensio plasenta pada ibu bersalin di Rumah sakit Muhammadiyah Palembanng tahun 2022. Saran untuk lebih meningkatkan pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit dengan mengadakan penyuluhan mengenai faktor apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya retensio plasenta pada ibu bersalin sehingga bisa mengurangi angka kejadian retensio plasenta
Copyrights © 2024