Bisnis makanan ringan di Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan, didorong oleh meningkatnya konsumsi masyarakat. Pasar makanan ringan diproyeksikan tumbuh sebesar 8,13% per tahun, dengan permintaan per kapita mencapai 3,3 kg pada tahun 2024. Penelitian ini berfokus pada "Icham Snack," sebuah toko camilan kiloan di Jakarta yang menawarkan berbagai makanan ringan dengan harga terjangkau. Meskipun baru beroperasi selama satu tahun, permintaan terhadap produknya meningkat pesat, terutama saat musim perayaan. Namun, pemilik usaha mengalami kesulitan dalam memenuhi permintaan tersebut secara optimal. Oleh karena itu, diperlukan analisis kelayakan finansial untuk mengidentifikasi risiko dan menentukan kebutuhan modal guna mendukung pengembangan bisnis lebih lanjut.Metodologi penelitian meliputi pengumpulan data primer dan sekunder melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi, yang kemudian dianalisis menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan kriteria kelayakan investasi seperti Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit-to-Cost Ratio (NET B/C), dan Payback Period (PP). Hasil analisis menunjukkan bahwa bisnis ini layak untuk dikembangkan, dengan NPV sebesar Rp 311.604.156, IRR mencapai 86%, dan PP selama 1 tahun, 2 bulan, serta 17 hari. Studi ini merekomendasikan pemilik usaha untuk meningkatkan kapasitas produksi guna memenuhi tingginya permintaan pasar dan mendukung perkembangan bisnis secara berkelanjutan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024