Usia balita menjadi ladang angka kesakitan dan kematian akibat penyakit diare. Pengobatan diare dengan obat antidiare dalam resep dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan seperti klinik khusus anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan obat antidiare pada pasien anak pada salah satu klinik di Kota Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian observasional menggunakan rancangan deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Total sampel yang digunakan yaitu 70 resep pasien diare yang memenuhi kriteria inklusi. Pengumpulan data pada penelitian ini dengan penelusuran data sekunder yaitu resep yang dikeluarkan oleh dokter di klinik. Hasil penelitian menunjukkan pasien balita yang menderita diare dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 52,86% dan laki-laki sebanyak 47,14%. Pada penelitian ini didapatkan 8 pola peresepan antidiare yang terdiri dari obat tunggal dan obat kombinasi diantaranya resep Zinc tunggal (20%), Probiotik tunggal (18,57%), Zinc dan Oralit (7,14%), Zinc dan Probiotik (12,85%), Oralit dan Probiotik (5,71%), Zinc, Oralit, dan Probiotik (25,71%), Zinc, Probiotik dan Antibiotik (5,71%), dan yang terakhir resep Zinc, Oralit, Probiotik, dan Antibiotik (4,28%). Resep dalam penelitian ini yang sesuai dengan guideline penatalaksanaan diare dari WHO sebanyak 57,13%, sedangkan sisanya sebanyak 42,87% resep tidak sesuai.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024