Jean-Paul Sartre menyatakan kebebasan sebagai ciri manusia bereksistensi. Kebebasan manusia dicirikan melalui cara mengadanya. Meskipun ada kefaktaan-kefaktaan yang dapat mengurangi penghayatan kebebasannya, Sartre berpendapat bahwa manusia tetap dapat memilih untuk menghayati kebebasannya secara maksimal, tanpa menghiraukan kefaktaan-kefaktaan tersebut. Penyair Na Tae-ju melalui puisi “Pulkkot 1-2-3” mengajak para pembacanya untuk menghayati kebebasannya secara penuh tanpa memperhatikan kefaktaan-kefaktaan yang dihadapinya. Sehubungan dengan itu, penelitian ini berfokus pada analisis puisi “Pulkkot 1”, “Pulkkot 2”, dan “Pulkkot 3” yang diterbitkan pada kumpulan buku puisinya yang berjudul “Kkocheul Bodeut Neoreul Bonda”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna kebebasan dari ketiga puisi melalui teori eksistensialisme Jean Paul Sartre dengan pendekatan semiotik Michael Riffaterre. Penulis menggunakan metode deskriptif-kualitatif untuk mengumpulkan data dan menggunakan metode studi pustaka untuk menemukan referensi relevan guna mendukung penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapatnya makna kebebasan Sartre pada puisi “Pulkkot 1-2-3” melalui ajakan tokoh aku kepada tokoh kamu untuk menghayati kebebasannya secara penuh dengan tidak menyerah pada hidupnya dan tidak menghiraukan kefaktaan yang mengikatnya.
Copyrights © 2022