Jurnal Pengabdian Seni
Vol 5, No 1 (2024): MEI 2024

Manajemen Upacara Adat Jumudhuling Maesa Sura sebagai Festival Seni Berbasis Desa

Purwanto, Tambak Sihno (Unknown)
Pangestu, Jangkung Putra (Unknown)



Article Info

Publish Date
18 Aug 2024

Abstract

Upacara Adat Jumudhuling Maesa Sura adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh KelompokSeni Bregada Lombok ijo yang berada di Padukuhan Tegalrejo, Srigading, Sanden, Bantul, DaerahIstimewa Yogyakarta. Namun, keterlibatan masyarakat masih dirasa sangat kurang. Rasa memilikimasyarakat terhadap upacara adat ini masih tergolong rendah. Ditambah lagi dengan minat generasi mudasemakin menurun. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mengembangkan manajemenUpacara Adat Jumudhuling Maesa Sura sebagai festival seni berbasis desa. Metode yang digunakan adalahasset based community development (ABCD). Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara.Hasil pengabdian, dengan penerapan metode ABCD dalam Upacara Adat Jumudhuling Maesa Sura,berhasil menemukan nilai penting kegiatan upacara adat ini, yaitu pelestarian budaya gotong-rotong danmakna cerita Jumudhuling Maesa Sura sebagai perwujudan harapan serta rasa syukur terhadap TuhanYang Maha Esa. Langkah strategis untuk melestarikannya adalah dengan menerapkan manajemen festivaldengan baik meliputi perencanaan, pengelolaan sumber daya, dan pengukuran risiko yang akan dialami.Dampaknya, pengelola memiliki kerangka kerja, pemanfaatan sumber daya, dan risiko lebih terukur.Pembagian kerja yang lebih merata memicu peningkatan rasa memiliki terhadap Upacara AdatJumudhuling Maesa Sura. Jumudhuling Maesa Sura Traditional Ceremony is an annual ritual carried out by Bregada Lombok IjoArt Group located in Padukuhan Tegalrejo, Srigading Village, Sanden, Bantul Regency, DIY. Even thoughthe event has been conducted since a long time, the community is not still thoroughly involved owing to thelack of their sense of belonging. Additionally, the interest of the younger generation is continuously decreasing.Therefore, the aim of this activity is to develop Jumudhuling Maesa Sura Traditional Ceremony as a villagebasedart festival. The authors applied asset-based community development (ABCD) method. Data collectionwas carried out using interview. The results show that the application of ABCD method at JumudhulingMaesa Sura Traditional Ceremony event has succeeded in finding the essential value of ceremony. It isrelated to the preservation of the culture of mutual cooperation and the function of Jumudhuling Maesa Surastory as an embodiment of hope and gratitude towards Almighty God. The strategic step of the preservationis implementing good festival management, including planning, resource management, and measuring thefuture risks. As a result, managers have organized framework, controlled resources, and measurable risks. Amore even distribution of workload encourages a higher sense of belonging of community towardJumudhuling Maesa Sura Traditional Ceremony.

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

JPS

Publisher

Subject

Arts Humanities Social Sciences

Description

Jurnal Pengabdian Seni merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Dipublikasikan kali pertama pada tahun 2020, Jurnal Pengabdian Seni adalah jurnal hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan artikel yang ...