Penelitian ini berupaya untuk mendiagnosa visi kosmopolitanisme Islam yang terdapat dalam peran Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM). Melalui perspektif analisis sosiologi pengetahuan Karl Mannhemian, didapati bahwa JIMM berdiri di atas nalar intelektual di antara berbagai wacana humanitas dan ide-ide, seperti pluralisme, multikulturalisme, nasionalisme kebinekaan dan kosmopolitanisme. Elaborasi berbagai diskursus dan ide tersebut sengaja digelorakan dalam rangka mengasah rasa keadilan sosial dan kemanusiaan, sebagai umat bangsa dunia yang satu. Elaborasi ini adalah upaya dakwah untuk menjadi pemenang di tengah konstelasi peradaban global. Untuk mencapainya, JIMM memiliki fondasi pemikiran yang terintrepretasikan pada tiga langkah, di antaranya; Islam progresif, liberasi sosial and aktivisme sejarah. Di era kontemporer seperti saat ini, untuk menghadapai berbagai konteks masyarakat Muslim yang beragam, maka kosmopolitanisme Islam JIMM berupaya untuk mengisi perjuangan mereka melalui berbagai agenda internasionalisasi Islam berkemajuan dan Islam Indonesia.
Copyrights © 2016