Jumlah penderita nyeri punggung bawah di Indonesia tidak diketahui pasti, namun diperkirakan antara 7,6% sampai 37%. Penyebab keluhan Low Back Pain (LBP) adalah terkikisnya tulang rawan yang melindungi ruas tulang belakang, dengan gejala punggung bagian bawah nyeri, pegal, ngilu, dan kesemutan. Berdasarkan hasil observasi, ditemui 30 orang perajin tas dan bambu dengan rata-rata masa kerja 10 tahun, terdapat masalah pada posisi duduk dan masa kerja. Mayoritas perajin mengeluh didaerah pinggang yang terasa nyeri, pegal, linu, dan rasa tidak enak pada daerah punggung bawah. Hal ini menjadi perhatian khusus dan perlunya melakukan upaya edukasi pencegahan dan penanganan low back pain dengan melakukan penanganan mandiri di rumah untuk mengurangi keluhan yang dirasakan. Pelaksanaan kegiatan ini diikuti oleh 30 pekerja sektor industri tas dan bambu di wilayah Padukuhan Bojong, Wonolelo Pleret, Bantul, DIY. Metode kegiatan yang digunakan yaitu dengan memberikan penyuluhan dengan media leaflet, PPT dan lembar pretest dan posttest, serta dibukanya sesi tanya jawab bagi peserta. Dari hasil evaluasi kegiatan ini, dinilai terdapat perubahan pengetahuan yang cukup baik pada peserta setelah diberikan materi dan mampu menerapkan beberapa latihan peregangan mandiri untuk menangani keluhan yang dirasakan. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan edukasi pencegahan dan penanganan low back pain yang dilaksanakan di Padukuhan Bojong, Wonolelo Pleret, Bantul, berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan 30 perajin tas dan bambu dalam menerapkan latihan peregangan mandiri, sehingga dapat mengurangi keluhan nyeri pinggang yang mereka alami. Hasil evaluasi menunjukkan adanya perubahan positif yang signifikan dalam pemahaman peserta terhadap kesehatan dan keselamatan kerja.
Copyrights © 2024