Penambangan batugamping di Indonesia umumnya dilakukan pada morfologi conical hill, akibatnya penambangan dapat mengalami longsor sehingga perlu dilakukannya analisis kestabilan lereng. Tujuan penelitian adalah memberikan rekomendasi kelerengan pada penambangan batugamping menggunakan Limit Equilibrium Method (LEM) dan kinematika lereng quarry “J”. Terdapat struktur geologi right slip fault pada daerah dominan satuan batugamping. Hasil analisis LEM dilakukan dengan skenario pada kemiringan lereng aktual (41°), landai (30°), dan terjal (60°). Nilai faktor keamanan lereng aktual sebesar 393.656 menggunakan metode Fellenius yang termasuk dalam kategori lereng stabil, hal ini wajar dikarenakan nilai properti material (UCS, kohesi, dan phi) batugamping yang tinggi. Hasil analisis kinematika menunjukkan dapat terjadinya dua potensi longsor yaitu wedge dan toppling akibat keberadaan struktur geologi pada lereng. Tipe wedge menunjukkan nilai critical percentage kelongsoran sebesar 1,3% pada slope aktual, apabila slope diterjalkan, nilai critical percentage kelongsoran meningkat pada slope 54°-58° sebesar 3,4-6%. Sedangkan tipe toppling menunjukkan nilai critical percentage kelongsoran sebesar 0% pada slope aktual, apabila slope diterjalkan, nilai critical percentage kelongsoran meningkat pada slope 58°-60° sebesar 2,2-3%. Berdasarkan hasil kedua metode, direkomendasikan slope lereng penambangan diterjalkan sampai 60o sehingga produksi penambangan batugamping meningkat sesuai dengan faktor keamanan dan kestabilitas lerengnya
Copyrights © 2024