Pemulung menggantungkan kehidupannya mencari dan mengumpulkan barang bekas untuk dijual, seringkali tidak menjamin pendapatan yang stabil dan mencukupi pemenuhan pangan. Penelitian ini bertujuan mengkaji bagaimana pola konsumsi pangan keluarga pemulung di Kota Bengkulu. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara semi terstruktur dan dokumentasi berupa data dari Badan Pusat Statistik kota Bengkulu. Teknik penentuan informan secara purposive sampling yaitu pemulung jalanan yang berada di Kota Bengkulu. Penelitian dianalisis dengan teori konsumerisme oleh Jean Baudrillard. Hasil penelitian menunjukkan konsumsi keluarga pemulung sangat dipengaruhi oleh Faktor pendapatan. Pendapatan yang rendah secara langsung mempengaruhi daya beli, Pola konsumsi pangan keluarga pemulung memiliki perbedaan antara pemulung usia produktif dengan pemulung lanjut usia, yaitu kemampuan mendapatkan penghasilan dipengaruhi oleh kemampuan fisik, pendapatan pemulung lanjut usia cenderung lebih sedikit dan tidak stabil. Keluarga pemulung memiliki pola konsumsi pangan yang sederhana terutama pada pemulung usia lanjut. Pola konsumsi pangan pemulung memiliki arti yang sesuai dengan atribut mereka di masyarakat yang tergolong masyarakat miskin dan dibuktikan dalam pemenuhan pangan serta jumlah pangan yang dibeli. Makanan yang dibeli tidak berdasarkan keinginannya tetapi pada kebutuhan serta fungsi yang diharapkan. Pemulung sangat mempertimbangkan pengeluaran mengingat agar dapat mencukupi kebutuhan keluarga terutama konsumsi pangan.
Copyrights © 2024