Buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan salah satu komoditas pangan jenis sayuran buah yang diminati masyarakat. Namun, masih ditemukan masalah yang menyebabkan penurunan produksi buncis, salah satunya adalah kehadiran gulma di lahan budidaya buncis. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi penyiangan gulma pada pertumbuhan dan hasil dua tipe buncis. Percobaan lapang dilaksanakan pada Bulan Maret sampai dengan Juni 2023 di Agrotechnopark Jatikerto, Malang. Percobaan ini merupakan percobaan non faktorial dan dirancang menggunakan RAK yang terdiri dari 8 perlakuan dengan 4 ulangan. Percobaan ini merupakan kombinasi 2 faktor perlakuan. Faktor pertama ialah tipe buncis yang terdiri dari 2 taraf dan faktor kedua ialah frekuensi penyiangan yang terdiri dari 4 taraf. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan frekuensi penyiangan gulma yang berbeda berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil dua tipe buncis. Buncis tipe tegak dengan frekuensi penyiangan 3 kali dan buncis tipe rambat dengan frekuensi penyiangan 2 atau 3 kali mampu menekan pertumbuhan beberapa jenis gulma, berpengaruh nyata terhadap berat kering gulma serta mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil buncis dibandingkan perlakuan tanpa penyiangan. Buncis tipe rambat dengan frekuensi penyiangan 2 atau 3 kali menghasilkan pertumbuhan dan hasil yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya.
Copyrights © 2024