Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Pengaruh Waktu Penyiangan Gulma Terhadap Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril) pada Sistem Olah Tanah Yang Berbeda Rifai, Apreza Pallevi; Sebayang, Husni Thamrin
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 10 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21176/protan.v6i10.929

Abstract

Kedelai (Glycine max (L.) Merril) merupakan sumber protein nabati utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Sampai saat ini kedelai masih menjadi salah satu komoditas pangan yang sangat penting di Indonesia. Pertumbuhan tanaman kedelai tidak luput dari persaingan unsur hara dengan tanaman yang tidak diinginkan seperti gulma. Keberadaan gulma pada areal tanaman budidaya dapat menimbulkan kerugian baik dari segi kuantitas maupun kualitas produksi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh sistem olah tanah dan waktu penyiangan gulma terhadap pertumbuhan gulma dan hasil produksi pada tanaman kedelai. Penelitian ini dilaksanakan pada Febuari - mei 2017 di desa Wringinsongo, kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, jawa timur. Penelitian  menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 3 kali ulangan. Petak utama ialah olah tanah terdiri dari 3 taraf yaitu T0 = Tanpa Olah Tanah, T1 = Olah tanah minimum, T2 = Olah Tanah kovensional dan anak petak waktu penyiangan terdiri dari 4 taraf yaitu P0 = tanpa penyiangan, P1 = penyiangan 1 kali (15 hst), penyiangan 2 kali (15 dan 30 hst) dan penyiangan 3 kali (15, 30 dan 45 hst). Perlakuan olah tanah konvensional dengan penyiangan 3 kali mampu menekan pertumbuhan gulma serta meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
KEANEKARAGAMAN GULMA PADA KENTANG (SOLANUM TUBEROSUM L.) AKIBAT PENGARUH PENGENDALIAN GULMA Sitompul, Boy Bravo; Sebayang, Husni Thamrin
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21176/protan.v8i2.1338

Abstract

ABSTRAK Gulma ialah tumbuhan yang tidak diinginkan kehadirannya karena dapat bersaing dengan tanaman dalam perebutan unsur hara sehingga dapat mempengaruhi hasil panen. Kehadiran gulma dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Dibutuhkan teknik pengendalian yang tepat agar pertumbuhan tanaman dapat berjalan dengan baik. Penyiangan dan aplikasi herbisida merupakan teknik yang dapat dilakukan dalam pengendalian gulma. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman gulma pada kentang (Solanum tuberosum L.) akibat pengaruh pengendalian gulma. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2019, di Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur dengan ketinggian tempat 1720 mdpl dan curah hujan rata-rata 1807 mm/tahun. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari H0, H1, H2, H3, H4 dan H5. Pengamatan yang dilakukan yaitu analisis vegetasi gulma sebelum olah tanah dan setelah aplikasi pada umur 49, 63, 77 dan 91 hst. Analisis vegetasi gulma menggunakan metode kuadran dengan frame berukuran 0,5 m x 0,5 m. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 10 spesies gulma pada saat sebelum olah tanah yaitu Amaranthus deflexus L., Stellaria media L., Dactylis glomerata, Agrostis stolonifora, Crepis bursifolia L., Lepidium didymum L., Galinsoga quadriradiata, Cerastium glomeratum, Crepis foetida L. dan Oxalis latifolia. Setelah dilakukan perlakuan pengendalian gulma terdapat 2 spesies gulma yang tidak tumbuh yaitu Agrostis stolonifora dan Cerastium glomeratum.
Pengaruh Pupuk Kandang Kambing Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tiga Varietas Pakcoy (Brassica rapa L.) Putri, Fasya Afitra Maraya; Sebayang, Husni Thamrin
Jurnal Produksi Tanaman Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1529

Abstract

Sawi pakcoy merupakan tanaman hortikultura jenis sayuran yang mempunyai harga lebih mahal dibandingkan jenis sawi lainnya. Pemilihan jenis pupuk dalam menambah asupan hara juga perlu diperhatikan dampaknya bagi kesehatan lingkungan terutama yang ramah digunakan diwilayah perkotaan. Pupuk organik seperti pupuk kandang kambing menjadi salah satu pilihan dengan kandungan N sebesar 0,6 % lebih tinggi dibandingkan jenis kotoran hewan lainnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis pupuk kandang kambing dan varietas pakcoy dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy (Brassica rapa L.). Pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan November hingga Desember 2020 berada di pekarangan rumah yang beralamat di Perumahan Tata Surya Jl. Saturnus Kelurahan Dinoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial dengan faktor I dosis pupuk kandang kambing terdiri atas 4 level dan faktor II varietas pakcoy terdiri dari 3 level yang dilakukan pengulangan sebanyak 3  kali. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk kandang kambing 15 g tanaman-1 pada varietas White memberikan luas daun paling baik dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman pakcoy. Pemberian dosis pupuk kandang kambing berpengaruh nyata meningkatkan pertumbuhan. Varietas pakcoy berpengaruh nyata meningkatkan pertumbuhan dan hasil.
Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Dan Dosis Pupuk Nitrogen Terhadap Hasil Tanaman Krisan (Chrysanthemum morifolium Ram.) Agzarida, Indyana; Baskara, Medha; Sebayang, Husni Thamrin
Jurnal Produksi Tanaman Vol 9, No 7 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1565

Abstract

Unsur hara merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan budidaya tanaman krisan. Pemberian pupuk  yang tepat dan unsur hara yang seimbang dilakukan untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil bunga krisan yang di inginkan. Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari dan mendapatkan dosis pupuk kandang dan pupuk nitrogen yang tepat dalam pertumbuhan dan produksi bunga krisan potong. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2019 di dalam rumah lindung di Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak kelompok (RAK) sederhana dengan 10 perlakuan dan mendapat ulangan sebanyak 3 kali. Hasil Penelitian menunjukkan perlakuan P9 : dosis pupuk kandang sapi 15 ton ha-1 + Pupuk nitrogen 52,5 kg ha-1 dapat meningkatkan pertumbuhan krisan potong meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter batang dan meningkatkan hasil krisan potong meliputi panjang tangkai, diameter bunga, umur panen dan lama kesegaran bunga.
EDUKASI DAN PENDAMPINGAN KELOMPOK TANI DESA BOKOR, KABUPATEN MALANG MELALUI LOMBA KREATIVITAS BUDIDAYA SAYUR SEHAT Aini, Nurul; Yurlisa, Kartika; Sebayang, Husni Thamrin; Sumarni, Titin; Fajarwati, Santi Kusuma
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2023): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v6i1.42156

Abstract

Desa Bokor merupakan salah satu sentra produksi sayuran di Kabupaten dan Kota Malang. Praktik pertanian yang dilakukan oleh para petani sayur Desa Bokor sebagian besar menggunakan pupuk anorganik dan pestisida kimia secara berlebih jumlah dan dilakukan secara terus menerus. Aplikasi input pertanian secara berlebih dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan dan kesehatan makhluk hidup. Peningkatan kesadaran masyarakat akan kesehatan dan pola hidup yang sehat, menyebabkan peningkatan permintaan konsumen terhadap produk pertanian yang sehat dan bebas residu bahan kimia berbahaya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi dan mendampingi kelompok tani sayur Desa Bokor melalui penerapan teknologi budidaya sayur sehat. Metode pengabdian yang digunakan yaitu metode pembelajaran partisipatif. Metode ini memungkinkan terjadi interaksi pembelajaran dua arah yaitu mitra pengabdian menyampaikan teknologi budidaya yang sudah diterapkan, kemudian tim pengabdian berdiskusi dengan mitra untuk memberi saran dan masukan. Pengabdian masyarakat diselenggarakan melalui beberapa tahapan meliputi koordinasi dengan mitra pengabdian, sosialisasi lomba, pelaksanaan lomba dan evaluasi kegiatan lomba. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan semua peserta berpendapat bahwa kegiatan lomba ini menarik dan bermanfaat, mayoritas petani berkeinginan menerapkan teknologi budidaya sayur sehat di lahan masing-masing. Kreativitas dan inovasi di tingkat petani cukup beragam dan cukup baik. Kreativitas dan inovasi petani tersebut masih perlu untuk dilakukan penelitian dan pengembangan di tingkat perguruan tinggi. Hal ini membutuhkan peran aktif dan pendampingan dari perguruan tinggi.
Pengaruh Jenis Pupuk dan Waktu Penyiangan terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) Nurhayati, Nurhayati; Sebayang, Husni Thamrin
Produksi Tanaman Vol. 10 No. 7 (2022)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2022.010.07.08

Abstract

Sebuah percobaan lapang untuk meneliti pengaruh jenis pupuk dan waktu penyiangan gulma pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian ini dilakukan sejak bulan Maret hingga Juni 2021 di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur dengan jenis tanah andosol. Penelitian ini dirancang dalam sebuah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama, ialah: Pupuk organik (P1), Pupuk anorganik (P2) dan Pupuk organik+anorganik (P3). Faktor kedua, ialah: Tanpa penyiangan (G0), Penyiangan 21, 42 hst (G1) dan Penyiangan 14, 28, 42 hst (G2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara jenis pupuk dan waktu penyiangan pada bobot kering tanaman jagung manis umur 49 hst. Namun, perlakuan jenis pupuk dengan waktu penyiangan tidak berinteraksi pada hasil tanaman jagung manis. Perlakuan pupuk organik+anorganik dengan penyiangan 14, 28, 42 hst meningkatkan bobot kering tanaman. Perlakuan pupuk organik+anorganik dan pupuk anorganik memberikan pengaruh yang sama terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penyiangan 14, 28, 42 hst tidak beda dengan penyiangan 21, 42 hst dalam mengendalikan pertumbuhan gulma serta mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Pergeseran vegetasi gulma terjadi pada sebelum dan sesudah olah tanah pada setiap perlakuan.
Pengaruh Frekuensi Penyiangan Gulma dan Jenis Pupuk Terhadap Hasil Tanaman Buncis Tegak (Phaseolus vulgaris L) Praseptyo, Ricky; Sebayang, Husni Thamrin
Produksi Tanaman Vol. 10 No. 8 (2022): Terbitan Bulan Agustus
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2022.010.08.03

Abstract

Tanaman buncis berdasarkan data produksi tahun 2018-2020 diketahui mengalami kenaikan dan penurunan. Faktor eksternal yang mempengaruhi produksi berasal lingkungan seperti kesuburan tanah yang menurun sehingga kebutuhan tanaman tidak terpenuhi dan tumbuhnya gulma disekitar tanaman budidaya yang mengakibatkan penurunan produksi dikarenakan adanya persaingan unsur hara, air, dan penerimaan cahaya matahari serta ruang lingkup untuk tumbuh. Penelitian dilakukan dengan tujuan mempelajari jenis pupuk dan frekuensi penyiangan gulma yang baik untuk menghasilkan bobot kacang buncis paling optimal dan mempejalari jenis gulma yang mendominansi tanaman buncis tegak. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2021 berlokasi lahan penelitian Jatimulyo, Kecamatan Lowakwaru, Kabupaten Malang menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) yang terdiri dari 2 faktor yaitu jenis pupuk ( P1 = Pupuk Anorganik, P2 = Pupuk Organik, P3 = Pupuk Organik + Anorganik) dan frekuensi penyiangan gulma ( G0 = Tanpa Penyiangan, G1 = Penyiangan 14, 28 HST, G2 = Penyiangan 14, 21, 28 HST) Berdasarkan kedua faktor yaitu jenis pupuk dan frekuensi penyiangan gulma maka diperoleh kombinasi perlakuan sebanyak 9 dengan 3 pengulangan maka hasil keseluruhan diperoleh 27 petak percobaan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pupuk organik dan anorganik dengan frekuensi penyiangan sebanyak 3x pada umur 14, 21 dan 28 HST memiliki berat kering tanaman dan bobot panen lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan penggunaan pupuk organik dengan tanpa penyiangan. Pada pengamatan SDR sebelum tanam didominansi oleh jenis gulma yaitu Ageratum conyzoides (35,67%) dan Ludwigia octovalvis (23,63%) sedangkan setelah dilakukan penanaman dominansi digantikan oleh Eleusine indica dengan rata-rata SDR keseluruhan perlakuan menjadi 24,13%.
Pengaruh Jenis Pupuk dan Waktu Penyiangan Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Terung Ungu (Solanum melongena L.) Matanari, Aldo; Sebayang, Husni Thamrin
Produksi Tanaman Vol. 11 No. 2 (2023): Februari
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2023.011.02.08

Abstract

Terung ungu merupakan salah satu sayuran yang populer di Indonesia karena memiliki rasa yang lezat. Produksi terung ungu di Indonesia mengalami fluktuasi pada lima tahun terakhir sejak tahun 2015 hingga tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari interaksi antara jenis pupuk dan waktu penyiangan serta pengaruhnya pada pertumbuhan dan hasil terung ungu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2022 hingga Agustus 2022 di lahan percobaan Fakultas Pertanian yang terletak di Jatimulyo, Kota Malang. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah jenis pupuk yang terdiri dari 3 taraf, yaitu : N1 = Pupuk organik, N2 = Pupuk anorganik, N3 = Pupuk organik + anorganik. Faktor kedua adalah waktu penyiangan yang terdiri dari 4 taraf, yaitu : P1 = Tanpa penyiangan, P1 = Penyiangan 28 HST, P2 = Penyiangan 21 dan 35 HST, P3 = Penyiangan 14, 28 dan 35 HST. Hasil penelitian menunjukkan pupuk anorganik dan organik + anorganik dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman terung ungu. Waktu penyiangan 21 dan 35 HST serta 14, 28 dan 35 HST meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman terung ungu. Perlakuan jenis pupuk dan waktu penyiangan gulma memiliki interaksi pada pengamatan hasil panen terung.
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) pada Metode Olah Tanah dan Dosis Pupuk Kompos Alima Fazari, Faiz Tsauban; Yurlisa, Kartika; Sebayang, Husni Thamrin
Produksi Tanaman Vol. 11 No. 2 (2023): Februari
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2023.011.02.07

Abstract

Produktivitas jagung di Indonesia pada tahun 2016 sebesar 53,05 ku ha-1 mengalami penurunan sebesar 0,78 pada tahun 2017 menjadi 52,27 ku ha-1. Penurunan produktivitas tanaman jagung manis dapat disebabkan kurangnya pengaplikasian pupuk organik dan pengolahan tanah secara intensif. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari interaksi metode pengolahan tanah dan dosis pupuk kompos terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian dilaksanakan di Desa Bulupasar, Kabupaten Kediri pada bulan Agustus hingga Oktober 2021 menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) Faktorial dengan 9 perlakuan dan mendapatkan ulangan sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi perlakuan metode olah tanah dan dosis pupuk kompos tidak menunjukkan interaksi nyata pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Perlakuan tanpa olah tanah meningkatkan tinggi tanaman sebesar 13,30% pada 21 HST, jumlah daun sebesar 11,48% pada 14 HST dan 8,14% pada 42 HST, diameter batang pada 14 HST 12,35% serta 13,37% pada 21 HST dibandingkan perlakuan olah tanah konvensional. Perlakuan dosis pupuk kompos 20 t ha-1 meningkatkan diameter batang tanaman sebesar 10,11% pada 14 HST, diameter tongkol tanpa kelobot 3,33%, berat segar tongkol tanpa kelobot 8,68% dan kadar gula 6,54% dibandingkan perlakuan tanpa pupuk kompos. Kata Kunci: Dosis Pupuk Organik, Jagung Manis, Olah Tanah, Pupuk Kompo
Pengaruh Pengendalian Gulma terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Varietas Takar 2 Nainggolan, Desriati; Sebayang, Husni Thamrin
Produksi Tanaman Vol. 11 No. 5 (2023): Mei
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2023.011.05.08

Abstract

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) termasuk komoditas jenis legum yang penting sebagai sumber protein nabati setelah tanaman kedelai. Produksi kacang tanah di Indonesia mengalami fluktuatif dari tahun 2015 hingga 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari metode pengendalian gulma yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2022 hingga Agustus 2022 di Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penelitian faktorial menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 7 perlakuan dan diulang sebanyak 4 kali sehingga terdapat 28 petak percobaan dengan perlakuan P0: Tanpa penyiangan gulma, P1: Bebas gulma (Penyiangan setiap 3 hari sekali), P2: Penyiangan 14 + 21 + 28 + 35 HST, P3: Herbisida oksifluorfen 1 l ha-1, P4: Herbisida oksifluorfen 1 l ha-1 + penyiangan 35 HST, P5: Mulsa plastik hitam perak, P6: Mulsa plastik hitam perak + penyiangan 35 HST. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, rerata jumlah polong, rerata bobot segar, rerata bobot kering dan bobot kering per hektar pada tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.). Perlakuan bebas gulma, perlakuan mulsa plastik hitam perak + penyiangan 35 HST, perlakuan herbisida oksifluorfen 1 l ha-1 + penyiangan 35 HST, perlakuan penyiangan 14 + 21 + 28 + 35 HST dan perlakuan mulsa plastik hitam perak memiliki hasil bobot kering per hektar yang tinggi dibandingkan dengan perlakuan tanpa penyiangan dengan hasil sebesar 3,71 ton ha-1, 3,53 ton ha-1, 3,48 ton ha-1, 3,33 ton ha-1 dan 2,93 ton ha-1