Proses fermentasi tempe sangat dipengaruhi oleh faktor suhu dan kelembaban ruangan. Fermentasi secara tradisional sangat bergantung pada cuaca yang dapat memengaruhi lamanya waktu fermentasi. Tujuan penelitian ini adalah membuat rancang bangun inkubator tempe dengan suhu dan kelembaban terkendali untuk mempercepat proses fermentasi. Inkubator tempe yang dibuat menggunakan metode kendali histerisis untuk pengendalian suhu dan kelembaban. Kendali histerisis yang dilakukan mengatur pita atas dan pita bawah suhu antara 34 hingga 35°C dan kelembaban antara 69 hingga 70%RH. Suhu dan kelembaban dalam ruang inkubator dibaca melalui sensor DHT11 yang terhubung ke Arduino Mega 2560. Arduino Mega 2560 bertugas untuk mengatur penyalaan lampu pijar yang memberikan energi panas dan mist maker yang meningkatkan kelembaban ruang inkubator. Hasil pengujian menunjukkan bahwa inkubator tempe yang dibuat dapat menyesuaikan dengan kondisi yang diharapkan dengan selisih pita atas dan pita bawah pada suhu adalah sebesar 1,3 oC dan selisih pita atas dan pita bawah kelembaban sebesar 8,1%RH. Dengan menggunakan inkubator tempe ini, dapat menghasilkan tempe lebih cepat daripada fermentasi tradisional yaitu hanya dalam waktu 29 jam. Dibandingkan dengan fermentasi tradisional yang membutuhkan waktu 48 jam, maka dengan inkubator tempe ini dapat mempercepat proses fermentasi sebesar 39,5%.
Copyrights © 2024