Sektor pariwisata memiliki potensi yang signifikan untuk pertumbuhan, terutama dalam pengembangan desa wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi pengembangan Desa Wisata Tepas Papandayan di Desa Karamatwangi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut. Pendekatan yang digunakan adalah Business Model Canvas (BMC) dan analisis SWOT untuk menghasilkan strategi alternatif. Metode yang diterapkan adalah metode kombinasi dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, kuesioner dan FGD. Pendekatan kuantitatif mencakup penyebaran kuesioner kepada 98 warga lokal untuk menggambarkan sembilan dimensi BMC. Pendekatan kualitatif melibatkan wawancara dan FGD dengan tiga informan: Kepala Desa, Pengelola dan ketua pokdarwis. Hasil analisis menunjukkan respon positif terhadap sembilan dimensi BMC. Analisis SWOT menempatkan Desa Wisata Tepas Papandayan dalam kuadran I, mendukung strategi pertumbuhan yang agresif. Dengan demikian, desa ini dapat memanfaatkan potensi internal dan peluang eksternal. Hasil dari kedua pendekatan digabungkan untuk menghasilkan strategi alternatif, termasuk kampanye pemasaran yang menonjolkan keindahan alam, pengembangan Community-Based Tourism (CBT) untuk melibatkan masyarakat lokal, promosi produk lokal melalui tiket masuk terpadu, peningkatan infrastruktur dan keselamatan, pelatihan kewirausahaan dan pengelolaan usaha souvenir serta penyusunan kalender acara wisata untuk menarik pengunjung melalui acara khusus. Dengan strategi ini, Desa Wisata Tepas Papandayan berpotensi menjadi tujuan wisata yang unik, berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024