ABSTRAKAl-Qur`an diyakini sebagai pedoman yang mengatur berbagai aspek kehidupan termasuk kehidupan sosial kemasyarakatan. Tulisan ini berupaya menjawab bagaimana kah pesan dan isyarat Al-Qur`an berkenaan dengan penyelenggaraan kesejahteraan sosial?Penafsiran kontemporer atas al-Qur`an dengan instrumen akal tentu saja ada kekurangan, keterbatasan dan kemungkinan munculnya kecenderungan ‘melegalisasi’masalah-masalah sosial yang timbul seiring dengan perkembangan ilmu dan adanya potensi kearah pemaksaan ayat-ayat al-Qur`an untuk tunduk pada teori-teori dan kondisi kekinian. Karena itu lahirnya beragam metode penafsiran adalah untuk membumikan Al-Qur`an dalam kehidupan manusia, menjadikan ajaran-ajaran Al-Qur`an menjadi lebih praktis dan pragmatis, termasuk salah satunya metode analisis (tahlīli).Meskipun kerap dituduh subyektif, metode tahlīli untuk membahas satu ayat sebagaimana diaplikasikan dalam tulisan ini mampumengungkappesan isyarat Al-Qur`an yang muncul dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.Gagasan kesejahteraan dengan fokus pembahasan tentangbekerja maksimal, kreatif, inovatif dan inventif akanmemberikan nilai yang berarti dan berdampak secara ekonomi dan sosial guna meraih kesejahteraan bagi setiap individu, dalam bingkai keluarga, masyarakat dan dalam suatu negeri. Kata Kunci: Kesejahteraan, Konsep Bekerja, Tafsir Tahlīli
Copyrights © 2018