Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial
Al-Mabsut : Jurnal Studi Islam dan Sosial is a journal managed by IAI Ngawi. In addition, the Al-Mabsut journal has two printed and online versions (ISSN:2089-3426 - E-ISSN: 2502-213X). Al-Mabsut is a journal that contains the study of Islamic and Social sciences. Studies that concentrate on the Islamic sciences (Aqidah, Sufism, Tafsir, Hadith, Usul Fiqh, Fiqh and so on) and also contain studies of politics, economics, law, education, history, culture, health, science and technology associated with Islam both in its normative dimensions (as doctrines and teachings) as well as in its historical dimensions (Muslim culture, Muslim communities, Islamic institutions and so on. Currently, Al-Mabsut journal gets SINTA 5 Accreditation based on Certificate Number 85/M/KPT/2020. All manuscripts submitted to the editorial board will be reviewed by the reviewer and the selection of manuscripts is based on considerations of writing quality, originality, and contribution to science.
Articles
317 Documents
WALIMUJBIR DALAM PUSARAN PEMIKIRAN KH. MA. SAHAL MAHFUDH
Mahsun Mahsun
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 8 No 1 (2014): APRIL
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56997/almabsut.v8i1.1
Hak untuk melakukan perkawinan menjadi unsur yang penting dalam masyarakat, karena perkawinan menyangkut hak individu yang berhubungan dengan masyarakat. Masyarakat memandang bahwa perempuan tidak mempunyai hak mandiri dalam masalah perkawinan sehingga apabila memilih jodoh maka harus dipilihkan orang tua. Hal ini berbeda dengan pandangan masyarakat Islam tentang anak laki-laki bahwa bagi mereka jodoh adalah urusan Tuhan, bukan orang tua. Tulisan ini membedah secara tuntas pemikiran KH. MA. Sahal Mahfudh tentang hak Ijbar. Pemikiran KH. MA. Sahal Mahfudh tentang hak Ijbar berusaha mengambil jalan tengah di antara perbedaan pandangan antar madzab dengan tetap menjadikan pertimbangan kemaslahatan sebagai acuan utama.Kata kunci: hak ijbar, wali mujbir, istinbat al-ahkam Â
REKONSTRUKSI NALAR FIKIH (Perspektif Para Sarjana Kontemporer)
Zain Zuhri Sholeh
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 8 No 1 (2014): APRIL
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56997/almabsut.v8i1.2
Proyek rekonstruksi nalar fikih mngandaikan “pembacaaan kedua†dengan cara baca baru secara serempak terhadap disiplin-disiplin ilmu yang terlibat dalam formulasi nalar fikih. Rekontruksi nalar fikih merupakan pembaharuan fikih secara epistemologis yang menuntut pembacaan multidispliner, sebab fikih,merupakan zona ijtihad yang terbangun dengan menggandeng pisau analisis multidisipliner, baik pra maupun pasca priode kodifikasi. Proses nalar rekonstruksi fiqih bukan persoalan mudah. Tulisan ini menjelaskan bahwa Proses rekonstruksi nalar fiqih menghadapi beberapa problem, yakni problem tafsir, problem sunnah, problem ijma, dan problem qiyasKata-kata kunci: Fiqih, Epistemologi,  Isykaliyyat Â
IDENTIFIKASI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Al Darmono
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 8 No 1 (2014): APRIL
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56997/almabsut.v8i1.3
Kesulitan belajar membaca permulaan terjadi pada anak yang duduk di kelas awal Sekolah Dasar. Peserta didik mulai diperkenalkan huruf, kata hingga kalimat sederhana. Adapun anak yang mengalami kesulitan belajar membaca permulaan cenderung menunjukkan perilaku yang tidak wajar seperti perasaan tidak aman dengan ditandai perilaku menolak untuk membaca, menangis, atau mencoba melawan guru. Kemudian pada saat membaca anak sering kehilangan jejak, sehingga sering melakukan pengulangan atau juga ada baris yang terlawat tidak terbaca dan lain sebaginya. Untuk dapat mengatasi hal tersebut hendaknya dilakukan penanganan sedini mungkin dengan mengidentifikasi anak terlebih dahulu dengan melalui instrumen kesulitan belajar membaca permulaan. Sehingga dengan demikian peserta didik dapat dilakukan penanganan untuk kemudian guru dapat mengetahui dan mampu menerapkan metode belajar yang lebih efektif sesuai dengan karakteristik anak.Kata kunci: Identifikasi, Kesulitan-belajar-membaca  Â
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DALAM MEMBIASAKAN AKHLAK TERPUJI SISWA KELAS VII MTs FSM TEMPUREJO TEMPURAN PARON NGAWI TA 2013/2014
Arif Rahman Hakim
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 8 No 1 (2014): APRIL
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56997/almabsut.v8i1.4
Pengajaran tentang akhlak menjadi isu yang penting dan mendesak untuk dicarikan solusinya di era sekarang ini. Dalam dunia pembelajaran ada metode pembelajaran yang bernama role playing, metode ini merupakan metode belajar dengan cara bermain peran. Role playing adalah suatu aktivitas pembelajaran yang terencana yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Tahap-tahap pelaksanaan penelitian tindakan ini terdiri atas perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat maka data yang telah terkumpul dianalisis dengan mengggunakan rumus mean dan dianalisis secara deskriptif dengan menyertakan nilai asli tes dan pengamatan sebagai bahan pertimbangan. Dari hasil pengamatan siswa dan guru cenderung lebih baik setiap siklus, maka berarti bahwa; Ada peningkatan pembiasaan akhlak terpuji melalui pembelajaran dengan metode bermain peran (role playing) siswa kelas VII MTs FSM Tempurejo Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi tahun pelajaran 2013/2014. Kata kunci : Metode Role playinging, Akhlak Terpuji  Â
IJTIHAD, TAQLID DAN TALFIQ
Mudrik al-farizi
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 8 No 1 (2014): APRIL
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56997/almabsut.v8i1.5
Ijtihad merupakan sarana yang paling efektif untuk mendukung tetap tegak dan eksisnya hukum Islam serta menjadikannya sebagai tatanan hidup yang up to date yang sanggup menjawab tantangan zaman. Perbedaan yang ditolerir oleh Islam yang dinyatakan akan membawa rahmat/kelapangan adalah perbedaan di bidang hukum furu'/fiqih sebagai akibat dari adanya perbedaan ijtihad. Bagi mereka yang tidak memiliki kapasitas untuk berijtihad maka diharuskan mengikuti (taqlid) terhadap hasil ijtihad tertentu. Talfi>q adalah mengambil atau mengikuti suatu hukum tentang suatu peristiwa dengan mengambilnya dari berbagai madhhab. Talfi>q juga sebutan bagi seseorang yang dalam beribadah mengikuti salah satu pendapat dari madhhab yang empat atau madhhab lain yang populer, tetapi ia mengikuti pula madhhab yang lain dalam hal yang pokok atau salah satu bagian tertentu.   Kata kunci: Ijtihad, Taqlid Dan Talfiq Â
TRADISI INTELEKTUAL AL-GHAZALI
Anik Faridah
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 8 No 1 (2014): APRIL
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56997/almabsut.v8i1.6
Al-Ghaza>li> dalam perjalanan kehidupannya selalu ingin menelusuri hakikat kebenaran (haqi>qah al-umu>r) dan kebenaran sejati (al-ilm al-yaqi>n). Sehingga ia pernah mengalami semacam “gejolak kejiwaanâ€. Dalam pencariannya itu al- Ghaza>li mempelajari, mengkaji dan menverifikasi segenap ilmu pengetahuan yang ada pada saat itu, seperti ilmu kalam (teologi), fikih, filsafat, dan tasawuf, berikut cabang-cabangnya. Al-Ghazali yang bergelar hujjah al-Isalam adalah ulama terkemuka sepanjang zaman yang amat berpengaruh di dunia Islam. Beragam disiplin ilmu ia pelajari dan ia tuangkan pemikirannya dalam karya-karya bukunya yang sampai saat ini menjadi rujukan para ulama disegala penjuru dunia, baik Timur ataupun Barat. Kata kunci: filosof, sufi,  hujjah al-Islam,  Â
IDEOLOGI ISLAM POLITIK DALAM RUBRIK TAFSIR AL-QUR’AN SUARA ISLAM (Sebuah Analisis Wacana)
Abdillah Halim
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 8 No 1 (2014): APRIL
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56997/almabsut.v8i1.7
Tulisan ini merupakan analisis wacana terhadap tema-tema di rubrik tafsir tabloid Suara Islam edisi 103-107. Analisis wacana yang dilakukan penulis terhadap tema-tema tafsir Al-Qur’an yang diketengahkan tabloid Suara Islam, menunjukkan bahwa Suara Islam membawa aspirasi dan ideologi Islam politik. Ciri menonjol dari ideologi Islam politik adalah menempatkan Islam pada posisi bermusuhan dengan keyakinan dan ideologi lain; penyatuan antara agama dan negara; model berpikir oposisi biner (benar-salah, muslim-kafir, taat-sesat, dan sebagainya) yang serba kaku dan hitam putih; kecenderungan untuk mengklaim bahwa pandangan keagamaan yang dimiliki merupakan kebenaran tunggal yang tidak terbantahkan. Sedangkan terkait dengan model penafsiran, ideologi Islam politik cenderung menafsirkan ayat secara harfiah dan tidak menggunakan konteks khusus sosio historis (asba>bun nuzu>l) yang melatari turunnya sebuah ayat sebagai faktor dan kriteria penting dalam menafsirkan ayat, karena yang dituju bukan bagaimana dan apa makna orisinil sebuah ayat melainkan kesesuaian makna sebuah ayat dengan ideologi yang diyakini Kata Kunci: Tafsir, Analisis Wacana, Islam Politik.  Â
URGENSI PENERAPAN BEBAN PEMBUKTIAN TERBALIK DALAM UPAYA MENANGGULANGI TINDAK PIDANA KORUPSI
Anjarlea Mukti Sabrina
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 8 No 1 (2014): APRIL
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56997/almabsut.v8i1.8
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hambatan dan urgensi beban pembuktian terbalik dalam upaya menanggulangi tindak pidana korupsi. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di dalam bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: Pertama, penerapan sistem beban pembuktian terbalik dalam menanggulangi tindak pidana korupsi seringkali dihadapkan pada berbagai kendala yang dapat menghambat proses penegakan hukum, meliputi: asas pembuktian terbalik bertentangan dengan ketentuan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar hukum tertinggi, beban pembuktian terbalik tidak dikenal dalam sistem hukum Indonesia, dan beban pembuktian terbalik dianggap melanggar Hak Asasi Manusia. Kedua, sistem beban pembuktian terbalik masih terdapat kemungkinan bisa diterapkan pada kasus tindak pidana korupsi karena beban pembuktian terbalik telah diterapkan sebelumnya pada UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan UU No. 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sistem beban pembuktian terbalik perlu diterapkan untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat dalam upaya meminta pertanggungjawaban para penyelenggara negara dalam menjalankan tugas dan wewenangnya.  Kata kunci: Urgensi, Beban Pembuktian Terbalik, Tindak Pidana Korupsi Â
GENESIS PEMIKIRAN HUKUM ISLAM NUSANTARA (Studi Pengaruh Islam Pertama terhadap Perkembangan Pemikiran dan Politik Hukum Islam Nusantara Klasik)
Mahsun Mahsun
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 9 No 1 (2015): APRIL
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56997/almabsut.v9i1.15
Tulisan ini mendiskusikan persoalan Islam pertama dan pengaruhnya terhadap pemikiran hukum Islam; berbagai tokoh dengan pemikiran hukum Islamnya; dan dinamika perkembangan politik hukum yang pernah terjadi di Nusantara. Tujuan tulisan ini adalah untuk mengetahui genesis dan paralelisme kajian dan pemikiran hukum Islam kontemporer yang berkembang di Nusantara.Islam pertama yang masuk di Nusantara adalah Islam dengan karakter tasawuf yang kuat. Karenanya, kreativitas dan improvisasi baru pada genesis pemikiran hukum Islam masa awal perkembangan Islam di Nusantara sangat sulit ditemui. Adanya anggapan telah terjadi keseimbangan baru antara tasawuf dan fiqih, sejatinya hanya merupakan keseimbangan yang paling mungkin, wajar, dan dalam batasan yang paling vulgar. Yakni, adanya kesamaan dan kedekatan orientasi, sekaligus epistemologi antara ajaran tasawuf dan mazhab Syafi’i, yang memungkinkan bertemu dalam satu titik kepentingan dan pengembangan. Karenanya, selain soal akomodasi aspek lokal sebagai bagian narasi pemikiran hukum, bisa dikatakan bahwa tidak ada gelombang pemikiran dan tawaran konsep “besar†yang telah dihasilkan dari sederet pemikir hukum Islam awal Nusantara. Kata kunci: Islam pertama, hukum Islam, Genesis Â
RELASI ANTARA TINDAKAN KORUPSI DENGAN ETIKA DAN AKHLAQ
Nihayatur Rohmah
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 8 No 1 (2014): APRIL
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56997/almabsut.v8i1.16
 Etika merupakan cara pandang seseorang yang bersumber pada nalar dan Akhlaq merupakan sistem nilai yang bersumber pada wahyu. Keduanya merupakan bentuk internalisasi diri dan buah pembiasaan yang terus dilakukan dan bukan produk instan. Korupsi jika ditinjau dari sisi etika dan akhlaq merupakan kasus yang sudah jelas menabrak kedua sistem tersebut. Maraknya korupsi disebabkan masih banyaknya masyarakat yang mengalami krisis akhlak. Jadi, obat yang paling pas dan manjur untuk mengobati dan memberantas penyakit korupsi adalah dengan pendidikan akhlak, pendidikan moral, dan pendidikan etika. Meskipun terkesan klise, tetapi memperbaiki kesadaran seseorang dan mengembalikan rasa tanggung jawab moralnya serta agamanya memang salah satu cara yang paling ampuh untuk mencegah dan menghentikan korupsi. Pendidikan agama dan memperkuat iman adalah metode yang harus ditingkatkan demi mendapatkan orang-orang yang memiliki hati nurani bersih dan jujur berlandaskan Hukum Negara maupun hukum Agama.   Kata kunci: Etika, Akhlaq, Korupsi Â