Penelitian ini dilandaskan hasil observasi awal yang menginfromasikan bahwa terjadinya peningkatan insiden keselamatan pasien tahun 2022 dibandingkan tahun 2021. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap secara empiris pengaruh kompeteni klinis dan berpikir sistematis terhadap budaya keselamatan pasien dengan sikap sebagai variabel intervening. Jenis penelitian termasuk dalam kuantitatif dengan desain cross sectional study. Populasi yang digunakan adalah perawat yang bertugas di instalasi rawat inap. Teknik sampling menggunakan total sampling yang menjadikan seluruh perawat instalasi rawat inap berjumlah 64 sebagai responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, dan metode analisa menggunakan analisa three box method serta PLS-SEM dengan bantuan program Smart-PLS. Hasil analisa membuktikan kompetensi klinis dan berpikir sistematis berpengaruh signifikan terhadap budaya keselamatan pasien dengan sikap sebagai variabel intervening, sehigga dengan sikap profesional perawat, maka kompetensi klinis dan berpikir sistematis dapat lebih tinggi mempengaruhi budaya keselamatan pasien. Kompetensi klini dan berpikir sitematis berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap dan budaya keselamatan pasien, serta sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap budaya keselamatan pasien, dan mampu mengintervensi pengaruh komptensi klinis dan berpikir sistematis terhadap budaya keselamatan pasien. Berpikir sistematis merupakan variabel dominan yang mampu meningkatkan sikap dan budaya keselamatan pasien, sedangkan kompetensi klinis terendah dalam meningkatkan sikap dan budaya keselamatan pasien
Copyrights © 2024