Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan secara gamblang pelaksanaan pemberantasan buta aksara al-Qur’an oleh penyuluh agama. Karena Penyuluh agama merupakan tenaga profesional yang memiliki tugas memberikan pemahaman agama kepada masyarakat, salah satunya adalah pemberantasan buta aksara al-Qur’an. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Miles dan Huberman dengan tahapan-tahapan antara lain: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menemukan tiga aspek dalam pelaksanaan pemberantasan buta aksara al-Qur’an, antara lain : masih belum terarahnya tujuan dalam pelaksanaan pemberantasan buta aksara al-Qur’an, monotonnya dan kurang bervariasinya metode yang digunakan, serta model evaluasi yang belum terencana dengan baik. Kondisi ini dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain: masih rendahnya pemahaman penyuluh Agama tentang strategi dan metode pembelajaran al-Qur’an serta kurangnya pemantauan dari pihak terkait dalam proses pembelajaran al-Qur’an. Kondisi ini berimplikasi pada rendanya tingkat keberhasilan  program pemberantasan buta aksara al-Qur’an oleh penyuluh agama, hal ini di buktikan masih rendahnya tingkat keberhasilan dan masih banyaknya generasi muda yang buta aksara al-Qur’an.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024